Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seberapa Serius Saya Membaca Cersil Dulu?

24 Mei 2021   17:17 Diperbarui: 24 Mei 2021   18:10 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/

Pak Kho Ping Hoo sendiri, sebagaimana yang tertulis dalam cersil beliau, memiliki tempat menulis yang lebih nyaman lagi: Lereng Gunung Lawu.

Selain inspirasi untuk menulis, tentunya pak Kho Ping Hoo memiliki apa yang dalam drama seri Hong Kong disebut bagan hubungan (relationship chart) untuk tokoh-tokoh yang akan beliau masukkan ke dalam cersil.

Sumber: https://wiki.d-addicts.com/
Sumber: https://wiki.d-addicts.com/
Bagan Hubungan.

Selain saya, tidak ada orang yang sampai memperhatikan bahwa salah seorang tokoh dalam salah sebuah seri pak Kho Ping Hoo, "tiba-tiba menghilang dari peredaran." Mungkin para pembaca lain terhanyutkan dalam cerita pak Kho Ping Hoo sehingga tidak menyadari hal ini, walaupun tokoh ini dalam cerita lanjutan sudah tidak disebutkan lagi.

Tokoh yang saya maksudkan bernama Yap Kun Liong dalam seri Pedang Kayu Harum. Yap Kun Liong adalah keponakan murid dari Cia Keng Hong, tetapi mewarisi ilmu Thi-Khi-i-Beng darinya. Sangat beruntung karena menjadi murid dari tokoh sakti mantan ketua Hoa-san-pai, Bun Hwat Tosu (mendapat ilmu yang bisa menangkal Thi-Khi-i-Beng) dan mantan ketua Siaw-lim-pai, Tiang Pek Hosiang. Terakhir ia malah secara kebetulan menemukan kitab ilmu silat sakti Keng Lun Tai Pun peninggalan raja besar Bun Ong di sebuah pulau.

Bagi yang berminat serius dalam mengikuti cerita seri ini, saya persilahkan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut, yang berarti Anda harus menelusuri halaman demi halaman dari sekian ribu halaman seri tersebut.

Saya pernah membaca ulasan bahwa data geografi yang diuraikan oleh pak Kho Ping Hoo dalam beberapa cersil tidak akurat, dan menurut saya penulisan istilah Hokkien beliau juga tidak akurat. Semua ini, bersama "kekeliruan besar" menghilangkan Yap Kun Liong dari cerita, bisa dimaklumi, mengingat segala keterbatasan yang ada ketika pak Kho Ping Hoo menulis, dan beliau sendiri tidak pernah ke negeri China pada zaman itu. Ini sama sekali tidak menurunkan kebesaran beliau.

Jonggol, 24 Mei 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun