Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Membantu Anak Mengembangkan Imajinasi dalam Ilmu Kimia

1 Mei 2021   08:40 Diperbarui: 2 Mei 2021   06:17 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang kita lanjutkan dengan melihat keistimewaan atom terkecil ini. Dalam teori asam basa, asam dikatakan sebagai donor proton. Mengapa?
Kita lihat contoh paling sederhana:
HCl (aq) + NaOH → NaCl (aq) + H₂0 (l)

Reaksi ini terjadi dalam larutan berair (aquaeous solution), jadi sebelum direaksikan, kedua reaktan (HCl dan NaOH) dilarutkan atau diencerkan lebih dulu dalam air.

Untuk HCl yang mengandung unsur H:
HCl + H₂O → H₃O⁺ + OH⁻
atau:
H → H⁺ + e⁻

Jika diamati, atom H yang sudah melepaskan elektronnya hanya tinggal memiliki proton, jadi H⁺ = proton, dan itulah sebabnya mengapa pada pelajaran lain di SMA dikatakan bahwa senyawa asam yang menyumbangkan H⁺ disebut donor proton.

Inilah keberlindanan yang tidak dijelaskan dalam buku-buku karena konsepnya berbeda dan diajarkan terpisah, seperti yang saya katakan dalam artikel: Berpikir Asosiatif Melihat Keberkelindanan.

Sebagai penutup, saya lebih suka menggunakan istilah Jawa, Jagad Gumulung, yang artinya sangat sangat kecil, untuk menggambarkan sebuah atom. Alasannya karena istilah "mikroskopik" sama sekali tidak tepat, tapi masih digunakan misalnya dalam "mikroskop elektron" padahal ukuran elektron itu jauh lebih kecil dari satuan mikro, atau barangkali istilahnya bisa diganti dengan "nanoskop?" bahkan "pikoskop?"

dokpri
dokpri
Jonggol, 1 Mei 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun