Sekarang kita lanjutkan dengan melihat keistimewaan atom terkecil ini. Dalam teori asam basa, asam dikatakan sebagai donor proton. Mengapa?
Kita lihat contoh paling sederhana:
HCl (aq) + NaOH → NaCl (aq) + H₂0 (l)
Reaksi ini terjadi dalam larutan berair (aquaeous solution), jadi sebelum direaksikan, kedua reaktan (HCl dan NaOH) dilarutkan atau diencerkan lebih dulu dalam air.
Untuk HCl yang mengandung unsur H:
HCl + H₂O → H₃O⁺ + OH⁻
atau:
H → H⁺ + e⁻
Jika diamati, atom H yang sudah melepaskan elektronnya hanya tinggal memiliki proton, jadi H⁺ = proton, dan itulah sebabnya mengapa pada pelajaran lain di SMA dikatakan bahwa senyawa asam yang menyumbangkan H⁺ disebut donor proton.
Inilah keberlindanan yang tidak dijelaskan dalam buku-buku karena konsepnya berbeda dan diajarkan terpisah, seperti yang saya katakan dalam artikel: Berpikir Asosiatif Melihat Keberkelindanan.
Sebagai penutup, saya lebih suka menggunakan istilah Jawa, Jagad Gumulung, yang artinya sangat sangat kecil, untuk menggambarkan sebuah atom. Alasannya karena istilah "mikroskopik" sama sekali tidak tepat, tapi masih digunakan misalnya dalam "mikroskop elektron" padahal ukuran elektron itu jauh lebih kecil dari satuan mikro, atau barangkali istilahnya bisa diganti dengan "nanoskop?" bahkan "pikoskop?"
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/01/einstein-imajinasi-608cb0a48ede48228c73bdd2.jpg?t=o&v=555)
Johan Japardi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI