Anda sendiri jugalah yang membuat kaidah dasar bahwa dalam adaptasi istilah asing, yang diprioritaskan adalah bahasa Inggris, kenapa Anda masih memakai istilah "Tionghoa"? Dan Konfusius masih Khonghucu? Faktor kebiasaan lagikah?
*Khonghucu juga keliru, seharusnya Kong Hucu (Mandarin: Kong Fuzi), Kong adalah marga. Dan Anda menggunakan istilah Konfusianisme untuk ajaran Konfusius.
Ini sebuah artikel lain, yang berdampak bagi para saintis, utamanya Apoteker dan kimiawan: ph, f, dan v: Diskusi Bahasa dengan Putriku yang Mulai Jadi Pemerhati, serta beberapa artikel terkait lainnya yang bisa diakses dari: Kompasiana Johan Japardi.
2. Untuk istilah non-bahasa, carilah dan buatlah kesepakatan dengan pakar yang kompeten dalam bidang masing-masing sekaligus pemerhati dan pengguna bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sekarang saya berikan contoh konsonan rangkap dua lainnya:
acupuncture menjadi akupunktur (saya tidak setuju jika dijadikan akupungtur, k dan g jelas berbeda). Cukuplah function dijadikan fungsi, walaupun yang lebih tepat adalah funksi. Saya pernah melakukan kekeliruan dengan menyangka bahwa "c" pada acupuncture adalah rangkap 2.
accumulator menjadi akumulator, kecuali singkatannya: akku karena rancu dengan aku, malahan menjadi aki.
Pertanyaannya:
Dari contoh ini, bagaimana cara menguraikan kata: akumulator, apakah a-kumulator, atau ak-umulator?
aphrodisiac menjadi afrodisiak.
aflatoxin menjadi aflatoksin
affinity menjadi afinitas.
effective menjadi efektif.
Di sini saya hanya mau menunjukkan kata bentukan yang konsonannya dihilangkan satu dan yang tidak dihilangkan karena tidak bisa dihilangkan.