Mohon tunggu...
Ipung Jogjangler
Ipung Jogjangler Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fasilitator ketangguhan bencana dan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat

menikmati hidup dan merayakan cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Copet Pasar Ngasem

4 Juli 2015   14:06 Diperbarui: 4 Juli 2015   14:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dihantar pulang dengan mobil patroli. Semua rencanaku hancur berantakan. Rencana A, membunuh dengan serangan kilat. Kalau rencana A gagal aku ditangkap, aku akan ditahan bersama perampok itu. Maka giliran rencana B, berkelahi sampai mati di dalam sel. Lama sekali aku merasa jengkel pada diriku sendiri karena gagal melenyapkan seseorang setelah dia mengancam akan membunuhku. Apa daya. Sekarang rencana C dan D. Mungkin karena kurang perhitungan aku baru berhasil pada rencana E. Perampok itu tewas dihakimi massa di depan pasar Ngasem setelah tertangkap mencopet. Polisi menyita dompetku sebagai barang bukti kasus pencopetan itu.

Untuk apa aku berkeras merancang dan mewujudkan rencana-rencana itu? Balas dendam? Naluri manusia, akan dengan sendirinya menuntun setiap orang melakukan tindakan untuk memperkecil atau melenyapkan setiap jenis ancaman pada dirinya. Dengan segala cara. Maaf saja kalau caraku seperti itu. Sependek pengetahuanku tidak ada cara lain lebih efektif, ketika itu.

Aku menuliskan pengalaman ini sebagai peringatan pada orang-orang agar tidak mengintimidasi anak-anakku. Mereka anak-anakku, mewarisi sifat-sifat bawaan genetik dalam diriku. Mereka juga punya beragam media dan kesempatan luas mengembangkan sifat warisanku itu menjadi lebih baik dariku. Jadi, jangan pernah mengancam anak-anakku. Sekali saja seseorang mengintimidasi anak-anakku, minimal dia akan kerepotan seumur hidupnya. Atau nasibnya berakhir seperti copet di depan pasar Ngasem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun