Menyikapi adanya potensi ancaman yang lebih besar karena kehadiran ISIS, pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan memblokir video ISIS di Youtube. Selain itu, Presiden SBY secara langsung melakukan rapat untuk membahas kehadiran ISIS di Indonesia yang dihadiri oleh beberapa anggota kabinet seperti, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Menkopolhukam, dan beberapa jajaran lainnya.
Menkopolhukam Joko Suyanto telah menyatakan ISIS sebagai paham terlarang dan bertentangan dengan Pancasila. Hal itu diperkuat dengan himbauan kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengantisipasi penyebaran paham yang memberi pengaruh negatif terhadap jatidiri bangsa yang ber-Pancasila. Kapolri Jenderal Sutaraman pun memberikan instruksi kepada seluruh kepolisian daerah untuk mencegah penyebaran ISIS, bahkan membubarkan ISIS di Indonesia.
Meskipun begitu upaya pemerintah tersebut dinilai sebagian kalangan berlebihan. Ada yang menilai bahwa isu ISIS merupakan pengalihan isu dalam negeri, sebagai upaya memasukkan misi asing yang akan menjadikan ISIS sebagai musuh bersama. Ini adalah sebuah kesalahan, menganggap enteng kehadiran ISIS.
Bahaya propaganda ISIS tidak hanya ditujukan untuk kalangan dewasa, bahkan remaja dini juga ikut menjadi sasaran. Meskipun belum tidak terjadi di Indoensia, fakta bahwa kepolisian Spanyol telah menangkap dua orang warga negaranya yang berusia 14 tahun dan 19 tahun pada 3 Agustus lalu merupakan salah satu contoh yang dapat terjadi di Indonesia.
Menanggapi berbagai pemberitaan terkait ISIS di media, baik pro maupun kontra. Kita jharus mampu mengambil sikap yang bijak. Jangan sampai kita justru mendiskreditkan agama Islam yang diidentikan dengan ISIS.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada satu agama pun termasuk Islam yang mengajarkan kekerasan. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyamakan antara ISIS dengan Islam.
Segenap komponen bangsa, dari masyrakat hingga para penyelenggara harus waspada bahwa Indonesia adalah bangunan pruralisme dan multikultur yang harus tetap kita jaga dengan semangat persatuan dan perdamaian sebagaimana roh Pancasila.
Yohanes Wawengkang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H