Mohon tunggu...
Joehanes Budiman
Joehanes Budiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Health, Wealth, Happiness and Beyond

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Making of The Mahatma

16 Mei 2010   07:50 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:57 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Anand Krishna sendiri bercerita bahwa sistem politik Apartheid sendiri akhirnya hancur setelah pemerintah Afsel mendapat tekanan ekonomi dari masyarakat dunia, terutama Amerika Serikat ketika mereka menolak membeli produk-produk buatan Afrika Selatan selama politik segregrasi Apartheid masih terus dipertahankan. 

Kehidupan spiritual Gandhi telah melahirkan Kasih yang mendasari rasa peri-kemanusiaan yang peka terhadap penindasan. Rasa peri-kemanusiaan yang bukan saja menolak menindas orang lain, tapi juga menolak ditindas orang lain. Dan rasa ini membangkitkan Nasionalitas dalam diri Gandhi. Nasionalitas yang berdasarkan perikemanusiaan, bukan berdasarkan keinginan seorang individu dalam memperjuangkan porsi ekonomi dan sosial yang lebih baik seperti Nasionalitas Barat versi Revolusi Perancis. Dan biarpun Gandhi tidak pernah bermaksud mengurusi dunia, tapi Nasionalitas versi Gandhi ini telah membuka mata dunia bahwa perang kemerdekaan ternyata dapat dimenangkan tanpa melakukan kekerasan. Inilah mungkin yang dimaksud Soekarno dengan “pohon-pohon Nasionalisme di Taman Sari Internasionalisme.” Itulah sumbangan terbesar Gandhi bagi peradaban manusia modern. (j/b) Film ini diputar di One Earth, Ciawi pada hari Minggu, 20 Agustus 2006 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun