Piala Asia U20 yang diselenggarakan di Uzbekistan 1 s.d 18 Maret 2023 lalu yang juga diikuti oleh Timnas Indonesia memang telah berakhir.
Uzbekistan selaku tuan rumah mentahbiskan diri sebagai juara Asia U20.Â
Bila menillik hasil yang dicapai Timnas Indonesia asuhan Shin Tae Yong memang belum memuaskan seluruh Timnas Lovers dimana pun berada. Namun bila hasil yang dicapai lantas mencap bahwa Shin Tae Yong telah gagal membangun kekuatan Sepakbola Indonesia, saya kira masih debatable.
Memang bila bicara hasil, Timnas Indonesia yang bertengger di Grup A hanya mampu mengemas 4 poin hasil sekali kalah, sekali menang, dan sekali seri. Hasil ini menempatkan Timnas di posisi ketiga klasemen dan otomatis tak mampu melangkah ke babak selanjutnya.Â
Secara hasil, tentu bisa dikatakan tidak berhasil karena targetnya melaju hingga babak semifinal. Tapi perlu diingat bahwa Tim Finalis Piala Asia U20 merupakan dua tim yang sama-sama dengan Timnas Indonesia di Grup A yakni Uzbekistan dan Irak.Â
Melihat hasil ini, Shin Tae Yong tidak bisa dianggap gagal karena Timnas asuhannya bisa tersingkir dari 2 tim yang pada akhirnya bertengger di babak final alias finalis.Â
Hal berikut, Shin Tae Yong tak bisa dianggap gagal karena Timnas asuhannya memperlihatkan progres permainan yang semakin baik dari laga pertama hingga laga ketiga Grup A.
Bila kita mengerucut, kekalahan Timnas dari Irak pun sebenarnya tidak perlu terjadi bila para pemain Timnas tidak "demam panggung" pada laga perdana arungi Grup A.
Ada banyak peluang tercipta, bahkan Timnas membuat Iraq cuma mampu menerapkan serangan balik pada Babak Kedua setelah salah seorang pemainnya dikartu merah oleh wasit di pertengahan jelang akhir babak pertama.Â
Apalagi sang juara, Uzbekistan dibuat tak berkutik oleh Timnas U20 dengan skor kacamata saat laga terakhir Grup A.Â
Dengan persiapan yang tidak maksimal akibat tarik ulur kepentingan klub dan Timnas serta beberapa pemain andalan yang tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia, rasanya Shin Tae Yong sekali lagi tidak bisa dianggap gagal.Â
Satu-satunya kegagalan Shin Tae Yong menurut saya hanyalah ketika ia tidak bisa mencapai target semifinal sebagai akibat dari persiapan teknis yang terbengkalai karena hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi urusannya. Tapi bila yang mengalahkannya Timnas yang bermain pada laga puncak mestinya kita boleh berbangga bahwa Timnas U20 yang sedang disiapkan menuju Piala Dunia sedang on the track.Â
Perencanaan yang baik merupakan sebagian dari kesuksesan. Tentu apa yang sudah direncanakan dengan baik oleh STY tidak berjalan baik karena beberapa hal non teknis yang menyulitkannya.Â
Sampai pada titik ini, PSSI selaku induk organisasi sepakbola nasional mestinya ambil peran untuk memuluskan rencana pelatih Timnas bukannya malah membiarkan STY berpolemik dengan pelatih klub yang tak mau melepaskan pemainnya ke Timnas. Bukankah kompetisi yang baik muaranya untuk menghasilkan Timnas yang baik pula?
Menurut saya, STY belum gagal. Yang gagal justru PSSI yang tak mampu bersikap tegas untuk menjembatani kepentingan Timnas dan Klub demi memuluskan kepentingan nasional dalam diri Tim Nasional Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H