Mohon tunggu...
Jo Amatir. Greenwood
Jo Amatir. Greenwood Mohon Tunggu... wiraswasta -

cuap cuap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Sore

25 Januari 2011   08:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dingin. ada namun sudah beku membatu.

di mana? di antara pajangan buangan.

lagi patung patung berjejer manjadi penghalang, waktu menerorkan roman canda

menghilang dibalik keremangan kesucian yang bangga di gadaikan.

semua demi sesuap rasa kenyang.

curahan hati para makluk gunung, ramai pekiknya, damai impinya, adil sabdanya.

lari semakin berlari semakin tak bersembunyi.

dulu dulu sekali, aku berpikir. andai kotaku ini rimba belantara.

sungguh hebat para leluhurku.

meratakanya, membangunya, merawatnya, tanpa menyakitinya.

tak ada tanah becek yang panas tiada henti beronani dengan asap penuh bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun