Penggunaan akronim di kalangan remaja Indonesia menjadi salah satu bentuk adaptasi bahasa yang memperlihatkan fleksibilitas bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.Â
Dengan memahami dan menggunakan akronim yang sama, remaja Indonesia dari berbagai latar belakang budaya dapat berkomunikasi lebih mudah dan merasa memiliki kesamaan. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia, melalui perkembangan bentuk kata seperti akronim, mampu menjadi bahasa pemersatu di tengah perbedaan dan perkembangan zaman.Â
Namun, penggunaan akronim yang berlebihan juga menimbulkan kekhawatiran terhadap pemahaman bahasa formal, dimana remaja jadi tidak memahami kapan waktunya berkomunikasi formal dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan penggunaan akronim dan bahasa formal agar perkembangan bahasa Indonesia tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H