Penggunaan akronim di kalangan remaja Indonesia menjadi salah satu bentuk adaptasi bahasa yang memperlihatkan fleksibilitas bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.Â
Dengan memahami dan menggunakan akronim yang sama, remaja Indonesia dari berbagai latar belakang budaya dapat berkomunikasi lebih mudah dan merasa memiliki kesamaan. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia, melalui perkembangan bentuk kata seperti akronim, mampu menjadi bahasa pemersatu di tengah perbedaan dan perkembangan zaman.Â
Namun, penggunaan akronim yang berlebihan juga menimbulkan kekhawatiran terhadap pemahaman bahasa formal, dimana remaja jadi tidak memahami kapan waktunya berkomunikasi formal dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan penggunaan akronim dan bahasa formal agar perkembangan bahasa Indonesia tetap terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI