Tesis
Sebenarnya kepercayaan manusia berawal dari kebuyutan kita yang awal pada masa pra-aksara, dimana kepercayaan kita sekarang merupakan pengaruh dari kondisi sosial yang terjadi terhadap kita manusia sejak masa yang purba. Semua hal dari sekarang pasti ada awalnya, seperti kepercayaan budaya dan agama seperti di Indonesia. Tetapi pertanyaannya sekarang, bagaimana dan kepercayaan apa yang dimulai oleh manusia dari masa pra-aksara? Bagaimana hubungannya dari Kebebasan Beragama dari UUD 1945 dan Pandangan umat Kristen?
Argumen
Kita sejenak bisa mulai dari awal yaitu masa pra-aksara, dimana kepercayaan kita sudah mulai muncul. Seiring masa, maka masa akan berkembang dan kepercayaan lebih kuat. Dengan itu mari kita memulai dengan kronologi waktu pada Masa Pra-Aksara.
A. Masa Paleoliltikum
Masa paleolitikum atau disebut dengan Zaman Batu Tua adalah perawalan dari era manusia pra-aksara, informasi lengkap tentang hasil budaya dan kepercayaannya sejak masa tersebut. Masa pra aksara tentu saja telah dimulai 10.000 tahun sebelum masehi. Masa paleolithikum merupakan zaman yang masih bergantung pada lingkungan alam dan sekitarnya, dimana mereka hidup nomaden (berpindah-pindah) dan berburu-buru disekitar lingkungan mereka. Peralatan mereka atau senjata berburu mereka terbuat dari tulang atau batu. Belum ada sistem kepercayaan saat itu
Dari sini mereka belum melanggar 7 dosa maut yang berada dalam pada Alkitab, tidak ada unsur kerakusan atau kemarahan atau apapun. Mereka masih melakukan sesuatu sesuai perintah Tuhan yaitu "Penuhilah seluruh bumi dan berkuasalah atasnya. Hendaklah kalian berkuasa atas semua binatang di laut, di udara, dan di bumi." merupakan arti bahwa manusia pada masa ini hanya menggunakan hewan sebagai sumber daya tahan tubuh mereka.
B. Masa Mesolitikum
Masa Mesolitikum atau bisa disebut dengan masa batu tengah merupakan zaman yang menetap berarti manusia tidak lagi ber-nomaden. Mereka biasanya menetap pada gua dan kehidupan nyaman lebih stabil. Mereka juga biasanya tinggal di sekitar pesisir pantai, dll. Dari sini, manusia-manusia purba telah berkembang baik dalam meningkatkan teknologi mereka. Mereka relatif masih menggunakan batu sebagai bahan mereka dalam pembuatan hasil-hasil barang dan ekonomi sosial mereka masih satu yaitu food gathering.
Mereka masih dalam dua kepercayaan yaitu Animisme dan Dinamisme. Sistem kepercayaan Zaman Paleolitikum ada dua yaitu, Animisme dan Dinamisme. Anismisme merupakan kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai roh, hal tersebut dibuktikan dengan tulang belulang dari manusia mati yang bertumpuk rapi pada gua-gua pada masa pra-aksara. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Hal itu juga dibuktikan dengan adanya menhir. Dan pemujaan pada roh nenek moyang adalah kepercayaan bahwa setiap orang yang meninggal akan menuju ke alam atau tempat yang lebih baik.
Manusia purba pada masa paleolitikum juga percaya bahwa segala kejadian yang terjadi adalah karena amukan atau kemarahan dari nenek moyang. Contohnya pada terjadinya gunung meletus, dimana mereka percaya bahwa roh penunggu yang merupakan nenek moyang mereka sedang marah.Â
Tetapi dari sini kita dapat mengetahui bahwa kedua kepercayaan tersebut semakin kuat karena adanya lukisan lukisan di gua yang menggambarkan telapak tangan seorang wanita, gambar-gambar hewan mengusir roh-roh jahat, dll.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa Manusia telah berdosa karena menciptakan kepercayaan-kepercayaan ini. Tetapi mereka tidak melakukan 7 dosa besar dengan melakukan ini tetapi mereka melanggar dua hukum dari 10 hukum Taurat. "Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku" (Keluaran 20:3), mereka telah melanggar Hukum Taurat pertama dengan menyembah Roh-roh daripada Allah/Tuhan. "Jangan membuat bagimu patung" (Keluaran 20:4), Hukum Taurat kedua yang mereka telah langgar dengan menyembah berhala.