Mohon tunggu...
Jooe Rheynald
Jooe Rheynald Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kehidupan hanyalah jeda singkat antara kelahiran dan kematian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyuman Pelangi

2 Oktober 2014   13:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412207555475061442

“Ke mana ?”

“Ke mana saja. Ayo...”


Jalanan yang rusak menyisahkan genangan air hujan yang terjebak di dalamnya. Panas matahari akan menguapkan dan membebaskan mereka kembali ke langit. Kumpulan air yang beruntung, tidak seperti perasaan ku yang masih terus terkurung oleh ketakutan. Pinggiran jalan mulai menghijau. Tunas-tunas baru tumbuh dari dalam bumi. Hujan tak seburuk yang dikeluhkan orang. Hujan membuat manusia harus berlindung dan merasa terpenjara tapi pada saat yang sama ia menumbuhkan tunas-tunas hijau dari dalam bumi dan menjaganya beberapa hari hingga cukup kuat menahan langkah manusia yang menginjaknya.

“La, kamu tahu tidak apa yang lebih indah dari pelangi ?”

“Aku ? hehehehe”

“Iya, kamu... Kepedean kamu, hehehe. Coba kamu lihat itu”


Sejenak kita melupakan pelangi. Tunas-tunas hijau itu tampak biasa bagi mu. Tunas hijau itu mungkin seperti aku di mata mu.


“Kau ingatkan apa yang sering kau katakan tentang pelangi ?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun