Mohon tunggu...
Jodi Ardic
Jodi Ardic Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajaran/mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Dakwah dalam Al-Qur'an

6 Mei 2024   16:52 Diperbarui: 6 Mei 2024   18:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode Dakwah dalam al-Qur'an

Oleh: Syamsul Yakin

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Metode adalah memilih cara yang tepat. Metode dakwah adalah memilih cara yang tepat dalam berdakwah sesuai dengan strategi dan pendekatan dakwah. 

Secara urut dapat dikatakan, pendekatan dakwah yang digunakani oleh dai di-break down jadi strategi dakwah. Kemudian strategi dakwah yang dipilih oleh dai di-break down lagi menjadi metode dakwah.

Dalam al-Qur'an, metode dakwah itu ada tiga, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).

Metode dakwah pertama adalah bilhikmah (dengan hikmah). Menurut Syaikh Nawawi dalam kitab Tafsir Munir, bilhikmah adalah dengan argumentasi yang pasti atau bukti yang akurat.

Orang yang memiliki hikmah disebutkan di dalam al-Qur'an sebagai orang yang diberikan karunia yang banyak. "Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak" (QS. al-Baqarah/2: 269).

Metode dakwah kedua adalah dengan memberi pelajaran yang baik. Bagi Syaikh Nawawi, pelajaran yang baik adalah bukti-bukti yang meyakinkan. Bagi Ibnu Katsir, dakam tafsirnya, pelajaran yang baik adalah semua yang dapat dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam al-Qur'an dan hadits Nabi.

Metode dakwah ketiga adalah dengan cara debat yang baik atau diskusi. Maksudnya, tulis Ibnu Katsir, para dai pada kondisi tertentu perlu berdebat atau berbantah. Namun hendaklah dilakukan dengan cara yang baik. Cara yang baik itu, lanjut Ibnu Katsir, adalah dengan lemah lembut dan cara yang bijaksana.

Bagi Syaikh Nawawi. berbantah dengan cara yang baik adalah dengan menggunakan dalil yang tersusun (rasional dan sistematik).

Hal itu dikatakan oleh Syaikh Nawawi mengingat bahwa manusia itu terbagi tiga. Pertama, manusia yang memiliki akal sehat. Kedua, manusia yang memiliki nalar bersih tapi belum sesempurna memiliki akal sehat. Ketiga, manusia yang hanya suka berdebat tapi tidak memiliki ilmu.

Jadi metode dakwah adalah cara dakwah yang dipilih seorang dai dengan cara bilhikmah, memberi pelajaran yang baik, dan berdiskusi dengan lemah lembut dan penuh tenggang rasa.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun