Metode Dakwah dalam al-Qur'an
Oleh: Syamsul Yakin
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Metode adalah memilih cara yang tepat. Metode dakwah adalah memilih cara yang tepat dalam berdakwah sesuai dengan strategi dan pendekatan dakwah.Â
Secara urut dapat dikatakan, pendekatan dakwah yang digunakani oleh dai di-break down jadi strategi dakwah. Kemudian strategi dakwah yang dipilih oleh dai di-break down lagi menjadi metode dakwah.
Dalam al-Qur'an, metode dakwah itu ada tiga, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).
Metode dakwah pertama adalah bilhikmah (dengan hikmah). Menurut Syaikh Nawawi dalam kitab Tafsir Munir, bilhikmah adalah dengan argumentasi yang pasti atau bukti yang akurat.
Orang yang memiliki hikmah disebutkan di dalam al-Qur'an sebagai orang yang diberikan karunia yang banyak. "Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak" (QS. al-Baqarah/2: 269).
Metode dakwah kedua adalah dengan memberi pelajaran yang baik. Bagi Syaikh Nawawi, pelajaran yang baik adalah bukti-bukti yang meyakinkan. Bagi Ibnu Katsir, dakam tafsirnya, pelajaran yang baik adalah semua yang dapat dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam al-Qur'an dan hadits Nabi.
Metode dakwah ketiga adalah dengan cara debat yang baik atau diskusi. Maksudnya, tulis Ibnu Katsir, para dai pada kondisi tertentu perlu berdebat atau berbantah. Namun hendaklah dilakukan dengan cara yang baik. Cara yang baik itu, lanjut Ibnu Katsir, adalah dengan lemah lembut dan cara yang bijaksana.
Bagi Syaikh Nawawi. berbantah dengan cara yang baik adalah dengan menggunakan dalil yang tersusun (rasional dan sistematik).