Mohon tunggu...
Jocelyn Daniela Valerie
Jocelyn Daniela Valerie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Citra Berkat Tangerang

Blog untuk tugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Perusahaan dan Implementasi Seni AI

27 Januari 2023   19:49 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:12 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot pengumuman awal Celsys di Twitter

Gagasan ini nampaknya tidak mungkin terjadi karena hasil karya AI memiliki banyak kesalahan yang aneh dan tidak alami. Kesalahan ini dapat ditangkap dengan cepat dan umumnya tidak akan diinginkan manusia. Hanyalah manusia yang dapat menggambarkan keinginan perusahaan dengan tepat menggunakan teknik dan keunikan sendiri. Tetapi, fakta bahwa skenario ini merupakan suatu kemungkinan sangat menakuti dan memanaskan artis.

Jika semakin banyak perusahaan yang menggunakan seni AI, maka dapat diduga bahwa perusahaan itu tidak menghargai karya seni manusia dan lebih mementingkan keuntungan finansial yang bisa didapatkan. Jika perusahaan besar mulai menggunakan dan mendukung seni AI pula, maka bidang seni dua dimensi dapat "mati" di muka masyarakat awam.

Usaha yang dilakukan para artis untuk menyebarkan dan mengembangkan seni dengan kedua tangan mereka bisa saja menjadi sia-sia. Salah satu bentuk ekspresi manusia yang sudah tercatat sebelum benua dinamakan dan kota didirikan akan berubah untuk selamanya.

Apakah Sebaiknya Perusahaan Menggunakan Seni AI?

AI menghasilkan karya yang "selesai" dalam waktu yang cepat tanpa rasa kesenangan dan kepuasan yang dapat dialami dalam proses yang dijalani, ataupun ide dan teknik pribadi yang menunjukkan kekhasan diri. Seandainya cara kerja AI tidak sama artinya dengan plagiarisme, mungkin AI dan seni AI tidak akan mengalami stigma negatif dalam masyarakat. Walaupun cara kerja AI diubah agar tidak menjiplak gambar tanpa izin, dampak dari penggunaan yang tidak etis sudah merubah pola pikir dan pendapat dunia.

Alangkah baiknya jika AI bisa digunakan dan dikembangkan untuk kebutuhan di bidang lain yang lebih bermanfaat, ataupun secara lebih etis. Untuk saat ini, sebaiknya perusahaan tidak menggunakan seni AI dan terus menghargai banyaknya artis yang sudah ada, akan ada, dan terus bekerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun