Senja kini telah tiba. Bersamanya ada rintik hujan yang turut menyerta, menyamarkan air mata yang tak terasa deras menetes.
“Saat hujan, apa kabarmu? Jika suatu saat nanti aku pergi lebih dulu, semoga kau mengenangku sebaik aku mengenangmu”.
Diandra, mungkinkah aku harus meratapi keadaan ini? Betapa aku sangat bersedih karena tidak pernah bisa bersatu denganmu. Padahal aku begitu yakin bahwa kamu adalah bagian dari diriku. Kamu dan aku adalah sepasang jodoh yang sempurna
“Maafkan aku, kita barangkali bukanlah sepasang jodoh yang digariskan Tuhan”, katamu sore itu, di taman di bawah jalan layang di kawasan palang pintu perlintasan kereta stasiun Lempuyangan masih terus terngiang-ngiang di kepalaku.
…
Kekasih, ketika nyala dian telah padam
Kenapa tidak engkau tinggalkan?
Kekasih, kau sempat berkata, “Jadilah terang!!”
Mengapakah engkau bawa aku
larut tenggelam bergulat dalam temaram malam
Kekasih, aku meyakini
Kepada esok jua kita mengenal pagi
***
Credit:
Ernie Djohan-Senja Di Batas Kota
The Script-The Man Who Can't Be Moved