Dalam mengelola agrowisata Posong juga melibatkan beberapa pihak seperti dalam hal perawatan infrastruktur, pembuatan dan pengelolaan taman, pengelola rekreasi dan lain sebagainya. Keterlibatan tenaga kerja yang cukup banyak ini tentunya merupakan pendongkrak ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar.
Penguat ekonomi lain dari adanya budidaya kopi di Tlahab, dapat dijadikan sebagai agrowisata yang memiliki fungsi edukasi yaitu mengetahui bagaimana proses budidaya kopinya. Hasil produksinya langsung diolah dan dijual, pengunjung sering menyebutnya dengan kopi Posong.
Aspek Lingkungan (Planet):Â
Petani di kawasan lereng Gunung Sindoro khususnya Tlahab telah mengembangkan pertanian "Pola Tlahab", yakni model diversifikasi tanaman dengan tanaman tembakau dan kopi arabika yang dilakukan dengan sistem terasering. Pola tanam ini mampu mencegah kerusakan tanah akibat pemanfaatan lahan pertanian terbuka yang berdampak pada terjadinya erosi tanah.Â
Selain itu, sekitar 17% dari total luas lahan di Kabupaten Temanggung masuk dalam kategori kritis. Apabila kondisi ini dibiarkan, kesuburan lereng Sindoro khususnya di Posong ini akan menghilang dan tidak akan ada lagi Posong yang menghijau. Maka dari itu Pola Tlahab ini merupakan keberlanjutan yang baik bagi lingkungan Agrowisata Posong karena tidak merusak lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H