Anggapan ini salah. Pelaku pasar (investor asing) adalah pihak pihak yang selalu memantau fundamental ekonomi suatu negara setiap saat. Mereka ini jeli mempelototi angka angka yang merupakan indikator moneter sebuah negara. Tingkat penangguran, defisit neraca perdagangan, inflasi, posisi utang luar negeri, rasio GDP, cadangan devisa adalah indikator indikator ekonomi yang tak mungkin lolos dari pengamatan mereka barang sedetik pun.
Begitu mereka menilai bahwa indikator indikator itu sudah berwarna merah, itu artinya warning bagi mereka untuk segera angkat kaki dari lantai bursa sebuah negara. Kalau orangnya saja yang pergi tidak apa apa , lha ini semua mereka bawa mulai uang sampai istri mudanya pindah semua.
Efeknya adalah panic selling di bursa, harga saham anjlok bebas. Ujung ujungnya trust kepada ekonomi nasional pun goyah, rupiah kembali melemah. Kalau sudah kepercayaan yang hilang maka tinggal tunggu waktu saja hingga bank bank mengalami rush seperti tahun 1997 kemarin dengan ancaman hiper inflasi di depan mata.
Jadi jangan mengira kurs rupiah dan pergerakan lantai bursa itu tidak ada hubungannya dengan asap dapur kita...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H