Mohon tunggu...
Juli Meliza
Juli Meliza Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga pengajar dan penulis buku

"Hai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu" (Q.S. Al-Baqarah:153)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Risiko Perusahaan Multinational

23 Juni 2021   11:25 Diperbarui: 23 Juni 2021   11:45 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan tentang resiko menjadi tema sentral dalam pengelolaan organisasi swasta dan publik. Hal ini mendorong terintegrasinya pendekatan manajemen resiko dengan berbagai pendekatan tekhnologi baru yang menggantikan prosedur tradisional, baik yang berkaitan dengan resiko kesehatan dan keselamatan; asuransi dan resiko kredit di sektor keuangan. Ini juga mendorong munculnya sejumlah kerangka kerja populer, seperti COSO (Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) dan ISO 31000 untuk private sector.

Perkembangan terbaru gagasan tentang resiko yakni ERM atau Enterprise Risk Management, telah masuk ke dalam program reformasi tanpa akhir dan perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul (Barret 2014; Osborne, & Kinder, 2016).

Management control systems (MCS), merupakan asosiasi PMS (performance measurement systems) dan praktek akuntanbilitias. Reformasi ini memeberikan perubahan radikal dalam praktek operasional lembaga (kekuasaan, 2017).

Terkait dengan bagaimana resiko telah mengakar dalam tata kelola, bisnis proses, pengambilan keputusan strategis, MCS, dan PMS telah diteliti oleh beberapa penulis.

(Bhimani, 2009; Mikes, 2009; Rana, Hoque, & Jacobs, 2019; Soin & Collier, 2013; Woods & Linsley, 2017).

Penelitian lain telah dilakukan tentang manajemen risiko dalam pelayanan publik, khususnya tentang integrasi risiko manajemen dengan MCS dalam konteks organisasi (Woods, 2009; Soin, Huber, & Wheatley, 2014).

Saat ini masih diperlukan penelitian  untuk memahami praktik dan proses MCS, serta konsekuensi yang tidak diinginkan dalam kaitannya dengan mediasi antara tingkat makro, propagasi diskursif dari agenda ERM, dan struktur subjektif tingkat individu. Serta, juga diperlukan pemahaman dan implikasi dengan panduan praktik tentang MCS.

ERM dan Pengendalian Resiko

Risiko paling baik ditangani pada awal proses strategi dan perencanaan bisnis (Skorupski, 2018). ERM telah bergeser dari model yang berfokus pada kepatuhan menjadi model yang berfokus pada strategi. PMS yang diaktifkan ERM dapat menjembatani kesenjangan antara pengawasan risiko, perumusan strategi dan praktik nyata di lapangan (Rana et al., 2019). 

Pada akhirnya, hal ini akan mengarah kerangka kerja manajemen risiko yang lebih proaktif dan budaya yang mempromosikan akuntabilitas berbasis kinerja. Penelitian juga telah dilakukan oleh penelti lainnya tentang kuantifikasi risiko operasional dapat diintegrasikan sebagai cybernetic bentuk kendali (Wahlstrm (2006).

Integrasi ERM dengan akuntansi dan MCS ,  dapat meningkatkan pencapaian dan pemantauan  kemampuan tujuan strategis perusahaan (Arena dan Arnaboldi, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun