Kopi adalah minuman yang berasal dari biji kopi yang telah disangrai dan digiling. Biji kopi sendiri merupakan buah dari tanaman kopi yang tumbuh di daerah tropis. Namun, bagaimana sejarah kopi dimulai dan bagaimana kopi menyebar ke seluruh dunia? Berikut ini adalah ulasan singkat tentang sejarah kopi.
Asal-usul Kopi
Terdapat beberapa versi tentang asal-usul kopi, namun yang paling terkenal adalah cerita tentang seorang gembala kambing bernama Kaldi di Ethiopia pada abad ke-9.Â
Menurut cerita, Kaldi melihat bahwa kambing-kambingnya menjadi lebih bersemangat dan tidak bisa tidur setelah memakan buah-buah merah dari sebuah pohon yang tidak dikenal.Â
Kaldi kemudian mencoba memakan buah tersebut dan merasakan efek yang sama. Ia kemudian membawa buah tersebut ke biara terdekat, di mana para biarawan mencoba merebus buah tersebut dan membuat minuman dari air rebusannya. Minuman itu ternyata dapat membuat mereka tetap terjaga saat beribadah.
Cerita lain mengatakan bahwa kopi pertama kali ditemukan oleh seorang sufi bernama Sheikh Omar di Arab Saudi pada abad ke-13. Menurut cerita, Sheikh Omar dikucilkan ke sebuah gua di dekat kota Mocha karena melakukan penyembuhan alternatif.Â
Di sana, ia menemukan pohon kopi dan mencoba memakan buahnya. Namun, ia merasa buahnya terlalu pahit, sehingga ia membuangnya ke api. Aroma yang keluar dari biji kopi yang terbakar membuatnya penasaran, sehingga ia mengambil biji tersebut dan merebusnya. Minuman yang dihasilkan ternyata memiliki rasa yang enak dan menyegarkan.
Penyebaran Kopi di Dunia
Meskipun asal-usul kopi masih diperdebatkan, yang pasti adalah bahwa kopi mulai dikenal dan dikonsumsi secara luas di dunia Islam pada abad ke-15. Kopi menjadi minuman populer di kalangan para sufi yang menggunakan kopi untuk membantu mereka tetap terjaga saat melakukan ritual zikir.Â
Kopi juga menjadi minuman sosial yang disajikan di tempat-tempat umum yang disebut kafe atau qahwa. Kafe pertama kali dibuka di Mekkah pada tahun 1454 dan kemudian menyebar ke kota-kota besar lainnya seperti Kairo, Istanbul, Damaskus, dan Baghdad.
Kopi kemudian menyebar ke Eropa melalui perdagangan dengan Timur Tengah pada abad ke-16. Salah satu negara Eropa pertama yang mengenal kopi adalah Italia, yang mendapatkan pasokan kopi dari pedagang-pedagang Venesia yang berhubungan dengan Turki Utsmani. Kopi juga dibawa oleh para pelancong dan misionaris Eropa yang mengunjungi Timur Tengah dan Afrika.Â
Salah satu pelancong terkenal adalah Pietro Della Valle, yang membawa biji kopi dari Yaman ke Italia pada tahun 1615. Salah satu misionaris terkenal adalah Baba Budan, yang menyelundupkan biji kopi dari Mekkah ke India pada tahun 1670.
Kopi juga menyebar ke Amerika melalui penjajahan Eropa pada abad ke-17 dan 18. Salah satu negara Amerika pertama yang menanam kopi adalah Brasil, yang mendapatkan bibit kopi dari Guyana Prancis pada tahun 1727.Â
Bibit tersebut kemudian dibawa oleh para kolonis Portugis ke berbagai daerah di Brasil dan menjadi dasar industri kopi Brasil yang besar. Kopi juga dibawa oleh para kolonis Belanda, Inggris, Prancis, dan Spanyol ke berbagai daerah di Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia.
Perkembangan Kopi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Indonesia memiliki berbagai jenis kopi yang terkenal, seperti kopi Sumatera, kopi Jawa, kopi Bali, kopi Toraja, dan kopi Luwak. Namun, bagaimana sejarah perkembangan kopi di Indonesia?
Kopi pertama kali dibawa ke Indonesia oleh para kolonis Belanda pada abad ke-17. Pada tahun 1696, Gubernur Jenderal Belanda Willem van Outhoorn mendirikan perkebunan kopi pertama di Indonesia di daerah Batavia (sekarang Jakarta). Pada tahun 1711, kopi Indonesia pertama kali diekspor ke Eropa melalui pelabuhan Amsterdam. Pada tahun 1720-an, Belanda mulai menanam kopi di daerah lain di Jawa, seperti Buitenzorg (sekarang Bogor), Priangan, dan Semarang.
Pada tahun 1870-an, terjadi wabah hama karat daun yang menghancurkan tanaman kopi di Jawa. Akibatnya, produksi kopi menurun drastis dan banyak petani yang beralih ke tanaman lain, seperti teh dan karet. Untuk mengatasi masalah ini, Belanda mulai mengimpor bibit kopi Robusta dari Afrika dan menanamnya di daerah-daerah yang lebih rendah dan lebih basah. Kopi Robusta kemudian menjadi jenis kopi dominan di Indonesia, meskipun masih ada beberapa daerah yang menanam kopi Arabika.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, industri kopi mengalami beberapa perubahan. Pada masa Orde Lama (1945-1966), pemerintah Indonesia menerapkan sistem monopoli ekspor kopi yang dikelola oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).Â
Pada masa Orde Baru (1966-1998), pemerintah Indonesia membuka peluang bagi swasta untuk berinvestasi di sektor kopi. Pada masa Reformasi (1998-sekarang), pemerintah Indonesia memberikan otonomi kepada daerah untuk mengelola sumber daya alam mereka, termasuk kopi.
Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta hektar lahan kopi yang tersebar di berbagai pulau, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Indonesia juga memiliki sekitar 25 juta orang yang terlibat dalam industri kopi, baik sebagai petani, pengolah, penjual, maupun penikmat.Â
Indonesia juga memiliki berbagai organisasi dan komunitas yang bergerak di bidang kopi, seperti Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Produsen Kopi Indonesia (APKI), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Forum Komunikasi Pecinta Kopi Indonesia (FKPPI), dan lain-lain.
Indonesia juga terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produk kopi yang berkualitas dan unik. Salah satu produk kopi yang paling terkenal adalah kopi Luwak, yaitu kopi yang berasal dari biji kopi yang telah dimakan dan dikeluarkan oleh hewan luwak.Â
Produk kopi lain yang cukup populer adalah kopi tubruk, yaitu kopi yang diseduh dengan cara mencampur bubuk kopi dengan air panas tanpa menggunakan filter. Produk kopi lain yang sedang tren adalah kopi susu, yaitu minuman campuran antara es krim vanila dan es krim cokelat dengan sirup gula merah dan susu cair.
Demikianlah sejarah singkat tentang kopi. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang minuman yang satu ini. Selamat menikmati secangkir kopi hangat atau dingin sesuai selera Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H