Mohon tunggu...
Jokowi-dahlan Untuk Indonesia Maju
Jokowi-dahlan Untuk Indonesia Maju Mohon Tunggu... -

pembaca kompas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dongeng Si Miskin dan Si Kaya

21 Desember 2012   02:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 5279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karena perintah Raja itu akhirnya lama kelamaan si miskin belajar semua untuk menjadi kaya dan akhrinya negeri itu dipenuhi oleh orang kaya dan berpikiran positif yang saling bahu membahu dan saling mendukung satu sama lain. Demikianlah rakyat negeri itu hidup bahagia selamanya dan keturunan keturunannya menjadi bangsa yang besar dan jaya. Dan Si Oke dinobatkan menjadi pahlawan perubahan.

Namun demikian karena adanya ketidak sempurnaan , masih ada juga si miskin yang tinggi hati dan tidak mau belajar , dia masih suka menjatuh jatuhkan orang, suka marah dengan keadaan. dan menyalahkan orang lain. Dia mengikuti jejak si Enggak padahal Si Enggak sekarang sudah berubah menjadi kaya.

Rajapun pasrah dengan keadaan demikian , untuk orang yang begini memang tidak ada obatnya...kita cuma bisa tertawakan saja kebodohannya, bagaimana dia menginjak injak orang yang ingin maju.

"memang sangat lucu dunia ini . Si miskin marah kepada si kaya. Tapi pada saat yang lain si miskin menghina si kaya sebelum si kaya menanjak. Setelah si kaya di atas dia marah. apa ngak ingat dia, kalau saya jadi si kaya yang dihina gitu pada awalnya, saya mah gak mau tau dia miskin dan masa bodoh bgt,  ?"kata raja

akhirnya beberapa si miskin yang bebal di negeri itu hanya bisa ditertawakan saja oleh orang orang lain..karena tetap saja si miskin setia pada prilakunya yaitu kesombongan dan tidak mau belajar, menyalahkan menuntut tiada habisnya .. sampai akhir hidupnya. dan itu ganjaran yang paling berat untuk si miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun