“Astaga ! Lihat itu, Elang. Bukankah dia…?
Suara Merpati tercekat saking terperanjat. Mata dia tidak berkedip menatap ke paviliun (E). Seorang pemuda berwajah pasi dengan rambut ikal sedang berfoto ria dengan para penggemar setan wanita.
“Atwhat Kalen.” Guman Elang pelan. Ternyata euphoria vampire ikut melanda setan expo. Bahkan drakula dan werewolf pun terlihat sibuk melayani pertanyaan para wartawan.
Bak disihir, Merpati langsung terbang menerobos kerumunan. Dia mendarat tepat di depan Atwat Kalen. Kakinya gemetaran. Sekujur tubuh terasa lemas. Dia belum pernah sedekat itu dengan idola impian. Mumpung ketemu disini. Kesempatan emas tidak boleh disia-siakan.
“Can I get your autograph, please ?”tanya merpati gugup
Sebelum vampire itu sempat menjawab, merpati ditarik paksa dari belakang.
“Fokus, Merpati ! Kita tidak butuh tanda tangan. Kita harus mencari jalan keluar dan segera menemukan Tuhan, atau setan-setan itu akan menghabisi kita,”hardik Elang kesal.
Merpati merasa tidak senang. Dia tahu Elang tidak pernah menyukai Atwat Kalen. Tapi bukan begini cara memperlakukan seorang teman.
“Hey, kamu terlihat kesal. Ayo main ke paviliunku,’’ajak hantu berambut panjang terurai memakai kimono putih sedikit memaksa.
Dia adalah Onryou, hantu pendendam. Dia menyukai perselisihan. Karena itu dia hanya mendekati hati yang dipenuhi kemarahan. Semakin marah hati seorang, semakin kuat dia menggari.
“Kawanmu juga boleh ikut.”Onryou menatap nakal lalu mengibaskan ujung rambutnya.