Mohon tunggu...
JENY KHAENI
JENY KHAENI Mohon Tunggu... karyawan swasta -

JENY KHAENI is a passionate reader who loves to write, creativity addicted, and an enthusiastic amateur photographer. She is working in shipping company. Follow her on twitter@JKHAENI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setan Expo

3 September 2015   10:40 Diperbarui: 3 September 2015   10:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila semua agama memiliki Tuhan yang sama, kenapa manusia malah berperang membunuh sesama untuk merebut hati Tuhan ? Apakah Tuhan yang disebut dengan nama sama oleh kedua agama itu adalah dua Tuhan yang berbeda ? Tuhan Si(Apa) pula yang disenangkan ketika perang atas nama-Nya dikobarkan ? Elang ingin tahu jawabannya. Jadi, dia memutuskan bertanya langsung pada Tuhan. Meski kematian adalah resikonya. Bukankah di koran duka cita bangsa manusia selalu tertera “Telah damai disisi-Nya.”

Dia heran kenapa manusia tidak berlomba-lomba kesana bila memang ada kedamaian disisi-Nya.  

Sementara itu, Merpati terlihat optimis. Dia menempelkan jempol kakinya di layar sentuh I-pet. Aplikasi langsung terkirim.

“Kalau begitu, no time to waste.”

Elang segera melompat ke dalam Light X-1 Challenger, pesawat canggih invisible berkecepatan cahaya, anti gravitasi dan tanpa bahan bakar. Pesawat generasi pertama ini diciptakan oleh Profesor Penyu, lulusan terbaik dari The Universe of Science. Sebuah universitas bergengsi antar galaksi.

“Fasten your seat belt, dude. Kita berangkat sekarang.”

“Roger.”

Tidak sampai sedetik, pesawat mereka telah melesat keluar dari bumi dan memasuki lubang cacing.

Lubang cacing adalah sebuah jalan pintas melewati ruang dan waktu yang menghubungkan dua universe yang berbeda. Sehingga menghemat waktu perjalanan. Jika digambarkan melalui bidang datar seperti kertas yang dilipat, lubang cacing akan membengkokkan bidang tersebut sehingga menyerupai corong dan membuat kedua ujung akan saling bertemu.

Ketidakstabilan lubang cacing membuat Light X-1 Challenger mengalami guncangan hebat. Mesin tiba-tiba mati dan seluruh peralatan navigasi tidak berfungsi. Lampu alert system berbunyi memberi kode pesawat segera meledak.

“Now !”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun