Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendukung, Bukan Serta Merta Memilihnya

8 Juli 2023   08:37 Diperbarui: 8 Juli 2023   08:42 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perspektif demokrasi di negeri ini, siapa saja, semua pihak, setiap orang/warga negara Indonesia dibolehkan atau punya hak untuk menyatakan pendapat maupun aspirasinya, bahkan dijamin dalam undang-undang.

Nah, sebagai warga negara sayapun punya pendapat, atau mungkin dapat pula dikatakan ikut meramaikan wacana yang belakangan banyak menghiasi teks-teks dalam media maupun dalam forum komunikasi warungan.

Menurut pendapat (subjektif) saya, apa yang disampaikan Jokowi tentunya perlu dipahami dan tidak lebih sebagai penerapan konsep-konsep kepemimpinan, memberikan dukungan, do'a maupun restu bagi siapa saja yang datang kepadanya. Selama apa yang hendak dilakukan masih dalam prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dukunganpun akan diberikan.

Persoalan atau isu paling krusial sesungguhnya terletak pada masing-masing cara pandang yang berbeda, terlebih jika dilandasi like and dislike yang pada gilirannya akan selalu memproduksi wacana melalui strategi dan taktik mengubah kata-kata disertai "bumbu penyedap" -- agar menarik perhatian khalayak dan seolah merasa yang paling benar.

Parahnya lagi bilamana dukungan lebih diartikan sama dengan memilih siapa yang didukung tersebut. Padahal, perkataan mendukung dalam persoalan ini tidak/bukan serta merta memilihnya.

Di sini perlu dibedakan bahwa mendukung bukanlah sama dengan memilih (menyoblos) dalam pilpres nanti. Dan persoalan memilih ini tak layak bila disampaikan karena menyangkut rahasia bagi setiap orang/pemilih.

Siapapun calon yang maju dalam Pilpres 2024 nanti, semuanya ada di tangan rakyat sebagai pemilih, hasil akhir pemungutan suara akan dihitung oleh lembaga berwenang yaitu KPU yang diumumkan secara terbuka.

Sejenak kembali pada persoalan dukung mendukung, juga soal "cawe-cawe" Jokowi dalam kaitan Pilpres 2024, memang sangat wajar bilamana mengundang multitafsir, dan semua orang bolah-boleh saja berinterpretasi sesuai sudut pandangannya.

Namun pada bagian lain, seperti lazimnya dalam perspektif kepemimpinan, salah satu tugas dan fungsi dalam memimpin adalah melakukan regenerasi, menyiapkan calon-calon yang bakalan meneruskan rencana kerja atau program yang telah dirancang supaya berkelanjutan di kemudian hari.

Dalam pemahaman luas, regenerasi dapat pula mengandung pengartian bahwa  betapa perlunya seorang pemimpin  (leader) menyiapkan beberapa sosok sebagai calon yang akan menggantikannya.

Hal demikian menjadi layak karena siapapun yang bakal meneruskan kepemimpinan diharapkan memiliki visi yang sama demi pengembangan termasuk melanjutkan program-program jangka menengah serta meletakkan dasar bagi jangka panjang untuk kepentingan dan kemajuan bangsanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun