Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Update Covid-19 DIY: Masih Level 2, Klaster Baru Diantisipasi, Kebijakan Daerah Jelang Nataru

18 November 2021   00:04 Diperbarui: 18 November 2021   08:43 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya evaluasi setiap 2 (dua) mingguan terhadap pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat, dapat diketahui bahwa perkembangan situasi penularan virus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini menunjukkan gejala terus mereda walaupun jumlahnya masih fluktuatif, atau belum aman.

Sejak tanggal 2 s/d 15 November 2021 tercatat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi ditemui pada tanggal 3 November yaitu mencapai 89 kasus, sedangkan pasien terkonfirmasi positif terendah ditemui tanggal 15 November yaitu tercatat 10 kasus.

Dalam kurun waktu yang sama, tingkat kesembuhan pasien (case recovery rate) terus bertambah yaitu berada di kisaran 96,3 persen dalam setiap harinya.

Demikian pula tingkat kematian  (case fatality rate) jumlah cenderung menurun. Adapun tingkat kematian rerata berada di angka 3,36 persen. Artinya, selama dua minggu terakhir rerata dalam sehari di temui 1 (satu) pasien dinyatakan meninggal dunia, bahkan tanggal 5, 7, 8, 15 November tercatat nihil kasus kematian.

Berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan DIY per-15 November 2021 mengenai total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sejak pandemi melanda DIY tercatat 156.335 orang (+10), total angka kesembuhan 150.628 orang (+35), pasien meninggal dunia 5.258 orang (+0).

Mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan se DIY, untuk pasien kritikal hingga kini tersedia sebanyak 162 bed (digunakan 17 bed) atau 10,49 persen. Sedangkan untuk pasien non-kritikal tersedia sebanyak 1.268 bed (digunakan 72 bed) atau 5,67 persen.

Sementara terkait program vaksinasi di DIY hingga saat ini total cakupan mencapai 2.879.699 orang telah divaksin. Lebih lengkapnya dapat dilihat di sini:

sumber: diskominfo DIY, diakses 16/11/2021 pk.20.00 wib
sumber: diskominfo DIY, diakses 16/11/2021 pk.20.00 wib

Nah, berdasarkan evaluasi selama dua pekan lalu, pemerintah pusat kembali mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Terkait perpanjangan PPKM tersebut, dalam Instruksi Mendagri Nomor 60 Tahun 2021 yang berlaku mulai 16 s/d 29 November 2021 dinyatakan bahwa seluruh wilayah kabupaten/kota di DIY yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul masih tetap diberlakukan PPKM Level 2.

Klaster baru segera ditangani dan kebijakan jelang Nataru

Selama berlangsungnya PPKM Level 2 di DIY, sejak tanggal 2 sampai 15 November 2021 menunjukkan bahwa pemerintah daerah didukung TNI dan Polri hingga seluruh jajarannya telah berupaya optimal untuk meminimalisir penularan virus penyebab Covid-19.

Di samping itu penuntasan vaksinasi terhadap kalangan tertentu terutama lansia terus diupayakan melalui penyisiran hingga tingkat kelurahan, RW, RT dan kelompok sosial melalui pendekatan persuasif dan proaktif, mendatangi lokasi yang menjadi sasaran.

Tak terkecuali antisipasi terhadap titik strategis terutama di tempat-tempat atau lokasi yang berpotensi mengundang kerumunan (destinasi wisata) terus dipantau, dilakukan pengawasan sesuai ketentuan PPKM Level 2 yang masih disandang DIY.

Di tengah gencarnya pemerintah daerah menangani pandemi yang kian mereda, nampaknya terjadi kelengahan yang cukup mengejutkan, bahwa per-tanggal 3 November lalu terjadi lonjakan yang signifikan yaitu sebanyak 89 pasien dinyatakan positif  Covid-19.

Dari hasil tracing ternyata sebagian besar kasus tersebut disebabkan kontak langsung dengan kasus positif dalam klaster takziah di Kapanewon Sedayu (Kabupaten Bantul) yang penularannya semakin menyebar hingga Kabupaten Sleman, Kulonprogo, dan Gunungkidul.

Menghadapi peristiwa ini, tim gabungan Satgas Covid-19 setempat segera bertindak, tracing dan testing terus gencar dilakukan ke segenap penjuru untuk mengantisipasi potensi penularan lebih lanjut, sedangkan mereka yang telah terkonfirmasi positif dilakukan isolasi atau dikarantina.

Termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) yang berlangsung di 24 SD dan empat SMP di Kapanewon Sedayu dihentikan selama 14 hari sejak tanggal 5 November 2021.

Lebih jauh, dalam upaya mengantisipasi atau menekan angka penularan Covid-19 di daerah, Pemda DIY kini menyusun langkah strategis dan segera memberlakukan kebijakan daerah  berupa peraturan gubernur, peraturan daerah, surat edaran di antaranya akan melakukan pembatasan (baca: bukan larangan) masuk DIY di titik tertentu menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kemungkinan membludaknya kunjungan wisatawan yang ditengarai atau berpotensi terjadi penyebaran/penularan virus corona.

Lebih jelasnya, Pemda DIY melalui Satpol PP dan Satgas Covid-19 bersama TNI-Polri serta instansi terkait lainnya akan memperketat protokol kesehatan (prokes), meningkatkan pengawasan terhadap setiap kerumunan.

Pastikan bagi anda yang hendak berkunjung ke DIY telah memenuhi persyaratan meliputi surat keterangan bebas Covid-19, kartu vaksin, dan menyesuaikan dengan kebijakan di daerah ini.

JM (17-11-2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun