Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkomunikasi dengan Diri Sendiri, Mungkinkah?

5 September 2021   11:34 Diperbarui: 13 September 2021   07:40 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dicatat, bahwa dewasa dalam konteks ini bukan diukur dari berapa umur seseorang, Lur! Tetapi lebih pada perbuatan atau tingkah-polah ketika berinteraksi dengan pihak lain.

Sangat bisa jadi, seseorang telah berumur 40 tahun lebih- namun sikap atau perilakunya masih kekanak-kanakan, penuh emosi, egonya menggebu, ambisius, suka cari perhatian, ingin menonjolkan diri, cenderung meremehkan atau kurang berempati dengan orang lain, de el el.

Sebaliknya, penulis sangat salut dan penuh apresiasi, tabik terhadap mereka yang masih berumur di bawah 40 tahun- namun sudah dewasa dalam bersikap/berperilaku. Inilah yang sangat diharapkan ketika kita membincang sumberdaya manusia untuk menatap masa depan.

Maka dari itu, di era global ditandai kepesatan bidang teknologi disusul membanjirnya arus informasi selayaknya dibarengi kualitas konten sehingga banyak memberikan benefit maupun nilai tambah dalam berinteraksi sosial menyangkut berbagai bidang kehidupan.

Salah satu langkah untuk menunjang (to support) tercapainya tujuan tersebut, dan mengingat komunikasi selalu berlangsung dalam berbagai konteks maupun situasi maka pemahaman tentang komunikasi menjadi layak disimak bersama.

Seperti lazimnya, kita mengenal beberapa bentuk komunikasi, di antaranya komunikasi antarpribadi atau antarpersonal (interpersonal communicarion), komunikasi kelompok (group ommunication), komunikasi organisasi (organization communication), komunikasi massa (mass communication).

Ada satu lagi bentuk komunikasi yang tak kalah pentingnya untuk disimak dan dipahami, yaitu komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication), biasanya komunikasi ini diposisikan sebagai langkah awal atau bekal ketika seseorang hendak melakukan komunikasi dalam berbagai bentuk berikut medianya.

Nah, komunikasi intrapersonal inilah yang dimaksud dalam judul artikel di atas, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. Komunikator dan komunikannya menyatu dalam diri seseorang yang melakukannya.

Dalam kata lain, melalui kuantitas dan kualitas energi maupun pengetahuan yang dimiliki, mempunyai kemampuan untuk mengolah informasi/data melalui proses pelacakan terhadap peristiwa atau pengalaman yang pernah terjadi. Hingga membuahkan persepsi, selanjutnya memeroleh pemikiran terhadap realitas dan menuntun seseorang untuk bersikap atau berperilaku lebih bermakna.

Berkomunikasi dengan diri sendiri (komunikasi intrapersonal) ini merupakan proses mental yang memang tidak kasat mata, tujuannya antara lain mengajak seseorang untuk selalu berpikir, bernalar, berkemampuan menelaah, dan merenungkan untuk setiap langkah yang akan diambil/dilakukan.

Termasuk ketika kita melancarkan komunikasi, kenapa tidak efektif, tidak mendapat respons atau tanggapan positif dari khalayak - kiranya proses komunikasi intrapersonal ini layak menjadikan salah satu langkah terapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun