Hari ini, Selasa (6/7/2021) tercatat sebanyak 52 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY dinyatakan tutup usia atau meninggal dunia dalam sehari.
Ini merupakan jumlah tertinggi sekaligus menjadikan rekor kasus pasien meninggal sejak pandemi merambah DIY pada pertengahan Maret 2020 yang lalu.
Sebelumnya rekor pasien meninggal terjadi tanggal  1 Juli 2021 dengan penambahan pasien meninggal 37 kasus, kemudian tanggal 4 Juli 2021 dengan penambahan 38 kasus, dan hari ini pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 52 kasus.
Mengingat perkembangan situasi pandemi yang terus berlangsung, selanjutnya  update data Dinas Kesehatan DIY per- 6 Juli 2021, pukul 16.00 WIB melaporkan total akumulasi positif Covid-19 di DIY mencapai 68.100 kasus (+1.386), pasien sembuh 51.601 kasus (+779), meninggal dunia 1.778 kasus (+52).
Adapun pasien tutup usia atau meninggal hari ini terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman mencapai 35 kasus, disusul dari Kabupaten Bantul ada 12 kasus, Kabupaten Kulonprogo 3 kasus, Kota Yogyakarta 2 kasus. Dari Kabupaten Gunungkidul tidak ada pasien meninggal yang dilaporkan.
Gambaran umum dalam perkembangan saat ini tercatat tingkat kesembuhan di DIY yaitu 75,77 persen, tingkat kematian 2,61 persen. Sedangkan kasus aktif per- hari ini mencapai 21,62 persen.
Sekilas data yang menjadi bagian dari parameter situasi di setiap daerah tersebut mengindikasikan bahwa pandemi Covid-19 di DIY masih belum aman, perlu mendapat perhatian serius.
Demikian halnya penambahan kasus positif yang masih relatif tinggi (lebih dari angka 1000 pasien per-hari) dan belum diimbangi kasus pasien sembuh telah ikut berkorelasi dengan fasilitas perawatan para pasien.
Ketersediaan bed/tempat tidur saat ini di rumah sakit rujukan yang tersebar se-DIY untuk pasien kritikel tersedia 140 bed (digunakan 99 bed), dan untuk pasien non-kritikel tersedia 1.278 bed (digunakan 1.237 bed).
Artinya, ketersediaan bed/tempat tidur semakin menipis, namun pemerintah daerah telah menyiapkan ruang/tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Nah, berkait dengan penularan virus corona penyebab Covid-19 yang cenderung meningkat, Pemda DIY dan segenap jajarannya telah melakukan langkah-langkah pengendalian.
Di samping fokus memerhatikan pelayanan kesehatan bagi para pasien, fasilitasi, perawatan hingga mengupayakan kesembuhan. Di sisi lain untuk mengantisipasi pandemi dalam jangka panjang juga digencarkan vaksinasi sebagai program nasional.
Sejalan dengan implementasi PPKM Darurat yang kini berlangsung (termasuk di DIY), beberapa kebijakan telah diambil atau diberlakukan, di antaranya:
Beberapa destinasi wisata, baik yang dikelola pemerintah, swasta maupun masyarakat di DIY sementara waktu ditutup. Demikian halnya kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (seni budaya, sarana olahraga atau kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup untuk sementara.
Tak hanya itu, untuk mencegah munculnya kerumunan, di beberapa lokasi maka seluruh lampu reklame termasuk yang dipasang di baliho-baliho dimatikan di malam hari.
Demikian pula kendaraan bermotor yang masuk DIY dilakukan penyekatan, bagi mereka yang tidak bisa menunjukkan kartu rapid test yang berlaku atau bukti telah divaksin selanjutnya dimohon untuk putar balik.
Pemda DIY dan seluruh jajaran terkait secara lintas sektoral telah melakukan kebijakan untuk mengendalikan pandemi yang belum mereda.
Langkah ini pastinya memerlukan dukungan semua pihak, terutama masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan dan menaati kebijakan PPKM Darurat dengan harapan pandemi Covid-19 yang telah membawa banyak korban segera teratasi.
 JM (6-7-2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H