Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Covid-19, Jangan Asal Semprot Disinfektan

11 Mei 2020   14:15 Diperbarui: 8 Juli 2021   07:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merebaknya virus corona penyebab penyakit yang disebut Coronavirus Desease 2019, atau disingkat Covid-19 telah menggugah kesadaran masyarakat melakukan pencegahan penularan.

Di berbagai tempat seputaran penulis, sontak setelah organisasi kesehatan dunia/WHO (12/3) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi global disusul presiden Jokowi (15/3) mengumumkan Covid-19 sebagai bencana nasional -- sejak itulah antisipasi makin digalakkan di antaranya penyemprotan dilakukan di tempat-tempat strategis untuk menghambat menyebarnya virus.

Di Yogyakarta dan sekitarnya, tidak hanya lembaga pemerintah daerah melakukan langkah ini. Masyarakat dan komunitas lokal ikut ambil bagian bergotong royong, berswadaya melakukan hal sama melangsungkan penyemprotan disinfektan di area publik dan rumah warga, jalanan kampung berlangsung simultan setiap hari Minggu hingga sekarang.

Sejak awal April lalu seiring kecenderungan bertambahnya pasien yang positif terpapar virus di DIY, sejak itu pula pencegahan wabah virus lebih ditingkatkan. Jangan heran bilamana setiap tamu berkunjung di sebagian besar perkampungan di wilayah ini diberlakukan pembatasan akses jalan, dilakukan pemeriksaan oleh warga setempat -- dengan maksud untuk memutus sebaran virus kemungkinan dibawa pendatang.

Yang masih perlu mendapat perhatian di sini, penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan, barang atau pendatang terutama berasal dari luar wilayah memang bisa dipahami hal itu dilakukan. Virus yang tidak tampak mata tersebut sangat mungkin mempel/terselip pada barang bawaan yang berasal dari luar terutama daerah zona merah.

Pengalaman melihat mobil ber-plat luar DIY di gapura masuk kampung langsung disemprot, pengendara/penumpang diperiksa/dicatat terutama untuk melacak jejak dari mana asal muasal perjalanan. Langkah ini layak diapresiasi, tanpa harus menunggu petunjuk pemerintah ternyata masyarakat sudah cepat bergerak melakukan antisipasi.

Tidak hanya itu, saking semangatnya dan mengingat Covid-19 yang cenderung masih mewabah, saban hari menambah jumlah pasien positif terpapar virus -- tak pandang bulu bahwa setiap kendaraan yang masuk kampung harus disemprot, itu sudah keputusan kolektif warga.

Tak urung, penulis pun sewaktu berkunjung ke rumah teman di lokasi kampung berbeda untuk keperluan mendesak ikutan disemprot disinfektan, baik kendaraan dan sekujur tubuh merasakan bau menyengat zat kimia yang melekat di cairan itu. Dan untungnya, masih pakai jaket sehingga hanya sedikit yang menembus kulit.

Belajar dari pengalaman nyata ini -  sesungguhnya kita tidak perlu saling menyalahkan. Dalam suasana darurat pandemi seperti saat ini memang kesigapan semua pihak untuk mencegah penularan dan upaya memutus sebaran virus harus dilakukan. Hanya saja, gejala kewaspadaan terhadap menyebarnya virus corona tidak perlu kalap atau berlebihan.

Nah, berkait semprot menyemprot itu sendiri sebenarnya jauh hari sudah diumumkan atau diingatkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), bahwa penyemprotan disinfektan tidak untuk tubuh manusia, karena bisa merusak pakaian dan selaput lendir (seperti mata, mulut).

Cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh. Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api. Di samping itu jika terhirup menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mempengaruhi saraf sistem pusat.

Selengkapnya, baca: ini

Jadi, jangan asal semprot cairan disinfektan. Gunakanlah cairan disinfektan atau semprotkan pada permukaan benda-benda yang potensial terdapat banyak bakteri dan virus, tidak disarankan untuk disemprotkan pada tubuh atau pakaian seseorang.

Perlu ditambahkan, untuk melindungi diri agar tubuh kita terjauh dari virus, bakteri atau kuman apalagi di masa seperti sekarang, cukup gunakanlah antiseptik (sabun, hand sanitizer, sejenisnya) yang banyak tersedia di pasaran. Walaupun disinfektan dan antiseptik sama-sama mengandung zat kimia biosida untuk membunuh mikro-organisme namun antiseptik mengandung konsentrasi lebih rendah sehingga aman bagi tubuh.

Barang tentu tulisan ini tak bermaksud menggurui. Hanya sekadar mengingatkan terutama bagi mereka yang belum memahami apa fungsi dan bagaimana cara memanfaatkan disinfektan supaya lebih aman dan efektif. Jangan sampai dalam upaya mengatasi masalah lantas mengundang  masalah baru berkepanjangan.

JM (11-5-2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun