Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Covid-19, Underestimate dan Perlunya Kolaborasi Antarelemen

28 April 2020   12:15 Diperbarui: 28 April 2020   13:47 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Pasal 33 (UU No.24 Tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana), disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri atas 3 (tiga)  tahap meliputi: a. prabencana; b. saat tanggap darurat; dan c. pascabencana.

Untuk peristiwa pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia melalui transmisi mendadak, simultan, menyebarnya virus relatif cepat -- sehingga bencana nonalam berupa wabah penyakit langsung disikapi secara tanggap darurat, tanpa melalui tahap prabencana.

Hal ini bisa dipahami dan dimaklumi, mengingat datangnya pandemi wabah Covid-19 yang tak pernah diduga dan tak diperkirakan alias underestimate -- sehingga mitigasi bencana nonalam yang telah menelan banyak korban sangat minim atau belum pernah dilakukan.

Dalam suasana urgent seperti saat ini, di mana bencana sudah merasuk (virus corona sudah merambah cepat) ke segala penjuru tanah air, tak ada pilihan lain kecuali membangun langkah atas dasar kepentingan bersama (common interest) menghadapi ancaman, memantapkan koordinasi dan berkolaborasi antarelemen bangsa, bersama melawan wabah Covid-19.

Ada dua hal yang perlu disampaikan untuk mengakhiri tulisan ini. Pertama, tinggalkan sementara sikap politik oposan yang hanya mengundang suasana kontraproduktif dalam menghadapi Covid-19 , tetap berpikiran kritis dan selalu memberikan solusi, mengutamakan kepentingan bangsa, bekerja bersama/bergotong royong sebagaimana kebudayaan yang kita miliki.

Kedua, saatnya lembaga yang memiliki otoritas penanggulangan bencana di negeri tercinta ini (BNPB dan segenap jajarannya)  mulai memikirkan dan menyusun strategi serta menyosialisasikan betapa perlunya mitigasi bencana nonalam/bencana lainnya yang belum pernah dan kemungkinan akan terjadi di kemudian hari. Jangan hanya terpaku pada bencana alam seperti: gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran, bencana gunung berapi, atau bencana alam lainnya.

JM (28-4-2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun