Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan ke Pantai Indrayanti dan Refreshing di Pantai Poktunggal, Gunungkidul

10 September 2012   12:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:40 18930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 9 September 2012 kemarin saya barengan kawan berakhir pekan ke pantai selatan, wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini diputuskan melakukan perjalanan ke lokasi wisata pantai selatan Gunungkidul > tujuan utamanya Pantai Indrayanti. Rencana disepakati karena ada seorang kawan belum pernah berkunjung ke lokasi itu.

Menuju arah pantai selatan Gunungkidul (cq. Pantai Indrayanti) dari Kota Yogyakarta yang berjarak kurang lebih 70 km, dihadapkan beberapa pilihan. Di antaranya bisa menempuh jalur umum yaitu melewati Jalan Wonosari > Piyungan > Hargodumilah atau Bukit Bintang > Patuk > Hutan Bunder > Wonosari > ke kanan/selatan ambil kawasan Karangrejek > belok kiri/timur menuju Hargosari > Bintaos > Tepus > nah di sini sudah banyak papan penunjuk arah lokasi-lokasi wisata pantai.

[caption id="attachment_211506" align="aligncenter" width="300" caption="jalur selatan, Panggang - Saptosari, relatif sepi (jm)"][/caption] Namun rombonganku memilih jalur lain. Untuk menghindari arus padat lalu lintas dan menghindari polusi udara, dari Yogyakarta kita berniat menyusuri jalan lintas selatan yaitu lewat Imogiri > Siluk > Panggang > ambil kiri/timur arah Saptosari > Trowono > belok kiri ke arah Baron. Dari kawasan Baron ini > menuju arah kiri/timur kita sudah berada pada deretan kawasan wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul, tinggal pilih lokasi mana yang hendak dituju. Untuk sampai di Pantai Indrayanti  dari Baron masih menempuh jarak sekitaran 10 km, lurus ke arah timur.

[caption id="attachment_211512" align="alignleft" width="300" caption="sisi barat pantai Indrayanti (jm)"]

1347276562571113335
1347276562571113335
[/caption]

[caption id="attachment_211509" align="alignleft" width="300" caption="kendaraan wisata di sekitar pantai Indrayanti (jm)"]

13472756741949187195
13472756741949187195
[/caption]

[caption id="attachment_211511" align="alignleft" width="300" caption="tempat parkir kendaraan pengunjung (jm)"]

13472761461545416685
13472761461545416685
[/caption]

Setibanya di lokasi wisata Pantai Indrayanti hari Minggu pagi kemarin, kesan awalnya > ya ampyun… berjejal banget kendaraan dan pengunjungnya. Wisata pantai yang tergolong baru (3 tahun lalu) dan telah diekspos di mana-mana ini ternyata mirip-miriplah dengan Pantai Kuta atau Legian di Bali > hanya saja belum tergarap optimal dan masih dalam pengembangan di sana-sini. Sementara itu pengunjung lokal nampak lebih mendominasi arena wisata untuk menikmati suasana liburan di pantai berpasir putih ini.

[caption id="attachment_211513" align="alignleft" width="300" caption="pantai Indrayanti, padat pengunjung (jm)"]

13472767621645752935
13472767621645752935
[/caption]

[caption id="attachment_211516" align="alignleft" width="300" caption="pengunjung bisa menyewa jetski (jm)"]

1347276950866322003
1347276950866322003
[/caption]

Memasuki pantai Indrayanti yang suasana dan lingkungannya cukup bersih ini memberikan kenyamanan tersendiri. Tidak terlihat sampah berserakan di lokasi wisata, penghijauan sekitar wilayah pantai juga memberikan hawa sejuk. Pendek kata, berkunjung ke obyek wisata ini > memberi kesan tersendiri, dibanding wisata pantai lain yang berada di wilayah provinsi DIY yaitu indah, alami, bersih, tersedia akomodasi berupa restaurant dan penginapan, fasilitas wisata pantai seperti gazebo, payung untuk berteduh, bermain layang-layang, hingga jetski yang bisa disewa per 15 menit bertarif 250 ribu menyusuri pinggiran laut selatan seputar kawasan wisata.

[caption id="attachment_211518" align="alignleft" width="300" caption="Indrayanti, wisata pantai yang bersih (jm)"]

13472771321588121524
13472771321588121524
[/caption]

[caption id="attachment_211521" align="alignleft" width="300" caption="spanduk, larangan mandi di laut (jm)"]

1347277478108022843
1347277478108022843
[/caption]

[caption id="attachment_211522" align="alignleft" width="300" caption="buang sampah sembarangan, didenda (jm)"]

13472775901684630631
13472775901684630631
[/caption]

[caption id="attachment_211523" align="alignleft" width="300" caption="di beberapa titik, tersedia tempat sampah (jm)"]

13472776882041921
13472776882041921
[/caption]

Di antara spanduk-spanduk yang sekaligus berfungsi sebagai pengumuman atau peringatan bagi para pengunjung, hanya larangan mandi di laut ini yang tampak tidak pernah ditaati pengunjung, sehingga jika pada suatu ketikanya ada bahaya mengancam > tentu menjadi persoalan baru dan menambah repotnya tim SAR setempat.

Di tengah padatnya pengunjung wisata, salah seorang yang ikut mengelola kawasan pantai ini, Suradal sempat penulis wawancarai. Ia mengatakan bahwa “setiap hari minggu atau hari libur obyek wisata dipadati pengunjung. Kebanyakan yang datang ke sini wisatawan lokal-lokalan Om. Kalau para turis asing biasanya datang di luar hari minggu/hari libur,” ungkapnya.

“Sedangkan kalau pengunjung mau istirahat bermalam juga disediakan beberapa tempat/penginapan dan restoran, tinggal pilih mana yang disuka. Harga penginapan per-malam mulai Rp 350 ribu ke atas. Persyaratan pasangan menginap di sini > harus suami isteri yang sah,” tambahnya. Penulis pun bersama kawan-kawan sambil manggut memeroleh informasi aktual tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun