"Ya enggak lah, masa gue suka sama banci" kata ku dengan tegas tapi santai
Semua orang disana menahan tawa.
"Apa lu bilang?!" dimas memukul meja, dia marah
"Kenapa? Malu dibilangin banci? Kan fakta"
Dimas mengangkat tangannya dengan maksud ingin menampar ku, tetapi ditahan oleh Nathan. Nathan menampar balik. Gue yang sudah menahan marah daritadi akhirnya ingin membuat perlawanan, gue tarik kerah baju dimas dan menamparnya. Gue gak suka ada cewek yang direndahkan oleh laki-laki banci seperti mereka yang hanya berani dengan perempuan saja.
"Pengecut lu !" kata gue dengan tertawa kecil.
"Apa lu bilang ?! " dimas mencoba mendekati gue dan ingin memukul balik, tetapi tidak sempat. Pak Devano langsung menghentikannya.
"Apa-apaan ini ! Ribut di kantin ?! Bubar ! "
BERSAMBUNG . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H