Di sebuah cafe kuterduduk,
secangkir vanilla latte di tangan,
mataku tertuju ke awan gelap yang menyeruduk,
kepahitan yang ada di angan
Tidak, bukan pahit karena kopi,
melainkan karena teringat akan dirinya,
kenangan mendobrak masuk tanpa henti,
ya, kopi memang tak sepahit kenangan lama
Hujan yang jatuh memberi perasaan nostalgia,
adakah kenangan yang masih diingatnya?
bila ada, kenangan yang mana?
yang terpuruk atau yang bahagia?
Kuseruput kopi dari cangkir pelan-pelan,
nikmat dan sengsara datang bersamaan,
bercampur aduk menjadi satu,
layaknya kopi dan susu
ya, memang diriku rindu padanya,
tidak, ia tidak merasakan hal yang sama,
ya, memang kopi pahit,
tapi tak sepahit kenangan lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI