yang terpuruk atau yang bahagia?
Kuseruput kopi dari cangkir pelan-pelan,
nikmat dan sengsara datang bersamaan,
bercampur aduk menjadi satu,
layaknya kopi dan susu
ya, memang diriku rindu padanya,
tidak, ia tidak merasakan hal yang sama,
ya, memang kopi pahit,
tapi tak sepahit kenangan lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!