Kedua kakiku kuseret, Â
menembus debu dan angin pelan,Â
di depan nampak toko-toko kuno berderet,Â
tanpa nyawa dan tanpa harapanÂ
Â
Kesengsaraan jiwa yang melebihi batasku,Â
suara kereta lewat menderu-deru,Â
malam kelam tanpa bintangÂ
Tanpa bintang dan tanpa dirinya,Â
impian bahagia pun sirna,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!