Mohon tunggu...
Junaid Jalal
Junaid Jalal Mohon Tunggu... Freelancer - Salam lestari

Salam damai alam semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

KTT G20, SDGs 2030 & Pesan Perubahan Iklim

23 November 2022   00:44 Diperbarui: 24 November 2022   10:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger" baru saja selesai digelar. Pertemuan antar pemimpin dari negara anggota Group of Twenty yang kali ini dilaksanakan di Indonesia menghasilkan beberapa kesepakatan, salah satunya adalah komitmen bersama untuk mengawal perubahan iklim ke arah yang lebih baik.

Dalam pertemuan KTT G20 dihasilkan beberapa keputusan bersama yang dituangkan dalam Bali Leaders Declaration 2022. Terdapat 5 isu utama yang disepakati dalam leaders declaration tersebut, salah satunya adalah anggota G20 menyepakati untuk melakukan akselerasi pencapain Sustainable Development Goals (SGDs), sehingga tercapai kesejahteraan untuk para anggota G20 melalui pembangunan berkelanjutan. SDGs merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan secara global yang harus direalisasikan oleh negara-negara anggota PBB sebelum 2030.

Banyak isu penting dibahas secara global dalam pertemuan G20. Salah satunya di sektor energi transisi menyangkut isu perdagangan karbon. Indonesia termasuk yang paling sering menyebarkan isu ini. 

Apalagi, Indonesia sudah menyiapkan target nol emisi karbon atau net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat jika mendapat dukungan internasional. Indonesia menaikkan target pengurangan emisi karbon dari sebelumnya 29% menjadi 31,89% dengan usaha sendiri pada tahun 2030 mendatang. Serta sebesar 43,20% dengan dukungan internasional.

Dalam ajang Presidensi G20 2022 ini, Indonesia juga meneguhkan komitmen untuk mengawal pengurangan emisi karbon global. Selama acara puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022, seluruh kepala negara dan delegasi yang hadir memakai kendaraan listrik (electric vehicle / EV). 

Mulai dari kendaraan bus, mobil, dan sepeda motor yang digunakan untuk keperluan KTT, seluruhnya memakai energi listrik. Oleh karena itu, penggunaan mobil listrik selama KTT G20 sekaligus sebagai ajang unjuk diri bahwa negara kita mampu mengembangkan kendaraan listrik.

Dapat pula kita saksikan dalam KTT G20 kali ini Presiden Joko Widodo mengajak para kepala delegasi KTT G20 menanam mangrove (bakau) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai.  

Ajakan Presiden menanam bakau ini bisa ditangkap sebagai pesan untuk menegaskan keseriusan Indonesia dalam menangani perubahan iklim. Pesan ini menyiratkan sekaligus ingin menunjukkan bukti kuat komitmen Indonesia dalam kerja bersama untuk menangani perubahan iklim.

Ekosistem mangrove berperan sangat besar dalam pengendalian iklim global, dimana mangrove dapat menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dibanding hutan tropis dataran rendah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Desember 2021 menunjukkan bahwa luas ekosistem mangrove atau bakau di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare (Ha) atau 20,37 persen dari total dunia. Papua menjadi menjadi pulau dengan ekosistem mangrove terluas mencapai 1,63 juta Ha, disusul Sumatera 892,835 Ha, Kalimantan 630.913 Ha. 

Adapun Bali menjadi pulau dengan ekosistem mangrove terkecil yakni seluas 1.894 Ha. Luasan tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia.

Isu perubahan iklim yang menjadi salah satu dari 5 isu utama leaders declaration di Bali juga sejalan dengan arah kebijakan Indonesia 2020-2024 yang dimuat dalam buku "Peta Jalan SDGs Indonesia menuju 2030" yang dikeluarkan oleh Kementerian PPN/Bappenas. Strategi kebijakan Indonesia terkait komitmen terhadap dampak perubahan iklim tersebut adalah:

  1. Hutan, Lahan, dan Gambut; Mengembalikan fungsi ekosistem, DAS, dan jasa lingkungan hutan; mempertahankan dan meningkatkan tutupan hutan, pemberdayaan dan pelestarian kehutanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  2. Transportasi; Tersedianya sarana transportasi yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
  3. Pertanian; Penguatan ketahanan pangan nasional yang Berkelanjutan.
  4. Energi; Perluasan pelaksanaan efisiensi energi serta penyediaan energi baru terbarukan.
  5. Industri; Optimalisasi dan peningkatan efektivitas penggunaan energi dan bahan baku dalam proses produksi industri.
  6. Pengelolaan Limbah; Tersedianya sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi.
  7. Blue Carbon; Mempertahankan luasan dan pengembalian fungsi ekosistem hutan bakau.

Pada akhirnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa komitmen KTT G20 ini sangat sejalan dengan komitmen SDGs 2030 yang mana salah satu isunya adalah penanganan perubahan iklim dengan langkah mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun