mungkin aku belajar dari bulan
mengulang hal-hal silam
dirimu dan diriku adalah sepasang kekasih
malam-malam berkencan
di kedai kopi meja nomer lima
setiap bulan
sebentar bertengkar
sewaktu aku lupa balas pesan
lalu berangsur membaik
seperti minum aspirin
untuk redakan nyeri
dan sewaktu-waktu tanpa dinanti
entah kapan sakit itu datang lagi
seperti itulah cinta
sepasang kekasih
selalu semena-mena
mirip cahaya bulan
yang hanya pantulan bintang
dan sinar bintang cuma kenangan
tak pernah kita tahu apa sudah binasa
atau masih ada
kadang-kadang hati kecilku percaya
dengan para ilmuan
dan kalau tak bahagia dengan cinta
mungkin aku akan merupa filsuf
makanya aku akan selalu siap patah hati
misal kau dan seluruhmu pergi
Â
Semarang, 09 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H