"dunia berlari. dunia berlari.
seribu manusia dipacu tak habis mengejar."
dan aku cuma bisa mendesah pasrah
lantaran suka berlagak dan payah
soal cinta;
cita-cita;
kita;
kota;
kotak-kotak tisu;
tiramisu.
adalah kemewahan yang tak bisa aku reguk setelah dewa cinta merengkuhku:
aku jatuh cinta pada si mata transluen
sedang diri diintai oleh sad endingÂ
bikin merinding
meski masih belum pasti sebab
kau dan aku---maunya kita---masihlah ongoingÂ
aku tak bisa cepat-cepat menujumu
sebab tak mampu aku memegat-megat waktu
tak sanggup aku mencincang semesta yang bentangkan jarak
aku percepat langkah, waktu dan semesta lebih digdaya
aku mau secepat cahya, hilang bentuk diri dan segala cinta
jadi debu yang padu dengan kosmik
sedang aku tak mau jadi asing
tak bisa aku kejar-kejar kota semarang
aku meski berkelana ke kota malang, sayang
sayang, aku cinta
aku cinta kamu
semesta tertawa
banyak mainan tergeletak
sebagiannya retak
sayang, aku sayang
sayang kamu selalu
jungkat-jungkit,
ayunan,
perosotan,
bola dunia,
serumpun puzzle,
merengek dan merajuk
tak mau biarkan aku menujumu
sebelum kutemukan kupu-kupu
dan sekarang belum musim dan waktunya
oh, sial!
Semarang, 26 September 2022