sepertinya aku memang perempuan
yang lebih sering tak tahu dan
akhirnya terus mengajukan tanya
sialnya, kebanyakan jawabannya
belum ada hingga sekarang
mungkin sewaktu datang
ia buru-buru menguap
sebelum telingaku mendekapnya
atau telanjur gugur sebelum
kunikmati keindahan kelopak
bunga yang barangkali bikin
mataku terpesona dan terpukau
seperti yang kusaksikan di gedung
flat bagian timur itu
seakan musim gugur pindah ke sana
di sepanjang ubin dan undakan
tangganya bisa kamu temukan
dedaunan kering yang mesti rida
lepas dari tuannya
padahal di sisi barat pohonan tampak
menghijau seperti senantiasa dijaga
pemiliknya dengan sepenuh hati
apakah memang Tuhan menciptakan
musim-musim dan tempat-tempat
yang tak diharapkan dan hanya
dicintai dengan setengah hati?
atau memang ada hati
yang tak punya pemilik
dan penjaganya
dan ia bebas berkeliaran
untuk gugur tanpa daya?
bisa kudengar suara lemahnya
tentang kebenciannya perihal
yang lepas dan dilepaskan
Semarang, 02 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H