Mohon tunggu...
Bustanul Aulia
Bustanul Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Pariwisata Syariah dengan Pengembangan Industri Kreatif di Pulau Sabang

22 Januari 2017   09:01 Diperbarui: 22 Januari 2017   09:13 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi berkembangnya wisata syariah kedepannya dinilai menjanjikan. Konsep pariwisata syariah ini kedepannya akan menjadi bisnis yang banyak dilirik oleh para pelaku bisnis wisata. Berdasarkan pengelolaan wawancara tertutup dengan wisatawan, potensi pariwisata dinilai baik dengan konsep pariwisata syariah. Dalam pengembangan pariwisata syariah, pengenalan pasar pariwisata syariah yang jelas sangat penting untuk memancing para pelaku bisnis wisata untuk terjun ke industri kreatif lokal.

Kota sabang sendiri sebenarnya telah menerapkan konsep ini sejak lama, namun terkait strukturalnya belum begitu jelas karena tidak ada arahan khusus dari pemerintah selain pelarangan melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar syariah serta menjual produk-produk yang haram. Konsep wisata syariah sebenarnya bukan hanya berbicara tentang pelarangan, namun juga kenyaman serta kepuasan tanpa mengesampingkan nilai-nilai syariah. Terkait fasilitas syariah, di Aceh tentu bukan hal yang asing. Bahkan di tiap-tiap titik tempat wisata pulau sabang sudah menyebar tempat-tempat ibadah umat islam dari sejak puluhan tahun lalu.

Para pegrajin lokal juga turut mewarnai corak pariwisata syariah yang ada di kota sabang, hanya saja masyarakat yang mempunyai ketrampilan belum diberdayakan secara khusus oleh pemerintah untuk menunjang sektor industry kreatif di sabang. Ini adalah problem besar, bukan hanya itu terkait keamanan dan infra struktur pendukung lain, ini sangat tidak memadai dan bahkan bisa dibilang masih tergolong sederhana dibandingkan dengan tempat-tempat wisata yang ada di Bali dan Lombok.

Belajar dari Bali dan Lombok, para pemberdaya disana tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga dibungkus dengan kreatifitas lokal yang dibumbuhi dengan konsep budaya serta agama. Pemberdayaan ini yang saya rasa belum optimal di pulau sabang, padahal jika daerah pesisir ini di kembangkan melalui industri kreatif seperti pengadaan akomodasi, restoran, industri makanan halal, penginapan syariah, kapal pesiar, berperahu dan infrastruktur pendukung (misalnya bisnis ritel, marina, dan aktivitas pemasok), ini akan menjadi value added bagi pariwisata syariah di pulau paling barat indonesia ini.

Didukung oleh pramuwisata yang ramah dan sopan serta mempunyai sikap “to be good to look good” pasti akan membuat wisatawan betah berlama-lama di pulau sabang. Biro perjalanan juga merupakan bagian terpenting dalam pariwisata. Menurut world Tourism organization (WTO) salah satu organisasi pariwisata terpenting tingkat dunia, sekitar 70 persen arus perjalanan wisata di kelola oleh biro perjalanan wisata. Peran dan fungsi biro jasa: pusat informasi perjalanan, penasihat perjalanan, perantara, sumber devisa negara, promotor dalam pengenalan objek wisata.

Bagi wisata keluarga atau pun kelompok, industi kreatif dapat di tuangkan dalam pelaksanaan biro perjalanan syariah yang mengedepankan adab perjalanan dalam Islam. Biro perjalanan ini dapat memberikan efek snowball bagi pariwisata syariah dengan memberikan paker-paket syariah dengan mitra bisnis lokasi wisata, hotel, syariah dan bisnis wisata berbasis syariah lainnya. Akhirnya, pariwisata syariah memberikan makna bagi wisatawan berupa adab perjalanan dan adab berwisata sesuai dengan kaidah Islam.

Pariwisata syariah akan berkembang jika terbentuk opini yang baik tentang makna pariwisata syariah di masyarakat sendiri. Disini, industri kreatif berperan penting dalam hal ini pengelolaan publikasi yang efektif. Media online sekarang dirasa sangat berperan dalam membentuk opini bagi masyarakat karena hampir semua informasi yang didapatkan masyarakat saat ini ada di media sosial. Untuk itu perlu adanya komunikasi yang jelas antara pemerintah dengan masyarakat sekitar terkait pengembangan pariwisata syariah berbasis industry kreatif ini, dengan adanya lampu hijau dari pemerintah maka di rasa tidak perlu lagi ragu akan pariwisata karena di jamin sangat menguntungkan baik dari segi ekonomis maupun syariah di masa mendatang.

By Bustanul Aulia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun