Mohon tunggu...
Jingga Febiana Rahma
Jingga Febiana Rahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswi SMP Negeri 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rintik hujan

2 Desember 2023   23:14 Diperbarui: 2 Desember 2023   23:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba-tiba aku terbangun. Aku bersandar di sebuah dinding dan aku menyadari bahwa aku sedang berada di sebuah gedung pencakar langit, aku melihat sekeliling dan menemukan sebuah surat. Aku membuka surat itu dan membacanya. 

Isi surat: "um hallo! Kamu udah bangun? Semalem kamu cerita banyak banget, kamu kuat ya bisa bertahan sampe sekarang. Jarang loh ada yang bisa bertahan dengan kondisi seperti itu. you did well, girl and I am so proud of you. Kamu bisa bertahan sejauh ini itu udah keren banget. Aku tahu ini berat, tapi di setiap masalah pasti ada ujungnya. Percaya dan berdoa pada Tuhan. Jangan putus asa ya cantik! Kamu gak yang kayak kamu pikirin, kamu itu hebat, cantik, dan memiliki bakat. Cuma kamu belum nyari tau aja. Semoga kamu udah lega ya, jangan lakuin kayak gini lagi. Kamu berharga, dan aku bersyukur bisa bertemu denganmu. Sampai jumpa lagi cantik! I pray the best for you." 

Aku membaca surat itu perlahan dan mulai menangis lagi. Aku kemudian tersenyum pada surat itu dan menyimpannya di kantong celanaku. Dia benar, aku hebat dan aku kuat. Aku hanya harus menjadi lebih kuat dan berusaha semaksimal mungkin untuk merubah takdirku. 

Aku kemudian kembali bangkit. Aku memperhatikan langit dan langit dalam kondisi cerah. Walaupun terkadang ada hujan, namun langit akan tetap menjadi cerah dan bersinar pada akhirnya. Begitu pula dengan aku, meskipun terkadang ada saja masalah yang datang dan membuatku menangis, pada akhirnya aku akan terus bangkit dan bertekad untuk merubah kondisiku. 

Tidak peduli seberat apa masalah yang aku punya, yang harus kulakukan adalah bangkit dan melanjutkan hidupku. Menggapai impianku dan membahagiakan diriku. Aku tidak punya siapapun selain diriku sendiri dan aku harus menjaga diriku sendiri. 

Dari kejadian ini aku mendapat banyak pelajaran dan semakin memperbaiki diriku untuk masa depan yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun