Perhatian (Attention): Agar pembelajaran observasi berhasil, individu harus terlebih dahulu memperhatikan model. Faktor seperti daya tarik model, relevansi perilaku yang ditunjukkan, dan kepentingan bagi individu dapat mempengaruhi tingkat perhatian yang diberikan.
Retensi (Retention): Proses selanjutnya adalah kemampuan untuk mengingat perilaku yang diamati. Untuk bisa meniru perilaku tersebut, individu perlu menyimpannya dalam memori mereka.
Reproduksi (Reproduction): Setelah perilaku diingat, individu harus memiliki kemampuan fisik dan keterampilan untuk meniru tindakan tersebut.
Motivasi (Motivation): Terakhir, individu harus termotivasi untuk meniru perilaku yang diamati. Faktor-faktor seperti penguatan, penghargaan, atau dampak sosial dapat mempengaruhi keputusan ini.
2. Modeling (Pemodelan)
Pemodelan adalah proses di mana individu meniru atau mengadopsi perilaku yang dilihat pada orang lain. Dalam teori ini, model dapat berupa orang tua, teman, guru, tokoh publik, atau bahkan karakter dalam media. Bandura menekankan bahwa model yang dihargai atau memiliki otoritas cenderung lebih berhasil dalam mempengaruhi orang lain untuk meniru perilakunya.
Model Langsung: Model yang terlibat secara langsung dalam situasi pembelajaran, seperti orang tua atau guru.
Model Tidak Langsung: Model yang tidak terlibat secara langsung, seperti tokoh dalam film atau media sosial.
3. Penguatan dan Hukuman (Reinforcement and Punishment)
Seperti dalam teori pembelajaran lainnya, penguatan dan hukuman berperan dalam memperkuat atau menghentikan perilaku tertentu. Bandura mengemukakan bahwa penguatan tidak selalu harus bersifat fisik atau material. Terkadang, penghargaan sosial atau pengakuan dapat menjadi bentuk penguatan yang sangat kuat dalam memotivasi perilaku seseorang.
Penguatan Positif: Penguatan ini terjadi ketika perilaku yang ditiru mendapatkan penghargaan atau pujian.