Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Hanya Raja, Rakyat pun Punya Keris Tinatah Emas

17 Januari 2025   01:22 Diperbarui: 17 Januari 2025   03:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kyai Naga Siluman, juga memiliki luk atau lekuk tiga belas. Lambe gajah berbentuk kepala naga, tetapi bukan menggunakan mahkota seperti Kyai Nagasasra. Naga Siluman hanya menggunakan 'topong' tutup kepala yang agak membulat ujungnya. Serasah emas di badan hanya tiga perempat, selanjutnya terputus bagian ekornya menghilang. Perwujudan ekornya tidak ada.

Kyai Naga Kikik, juga memiliki luk tiga belas dengan serasah emas mulai kepala naga yang tidak memakai perhiasan apa-apa, dan mulut naga sedikit runcing serta tidak begitu menganga buka mulutnya.

Kyai Nagawelang juga luk tiga belas, dengan kepala naga yang dihias dengan jamang ringih (hiasan kepala, bukan berupa mahkota atau topong). Penerapan emas sedikit tebal dan penggambaran sisik selang-seling antara emas dan besi (bukan emas). Dan bila diperhatikan, motif badan ularnya seperti ular welang.

Menurut penulis Koesni di bukunya, Pakem Pengetahuan tentang Keris, di masa kerajaan Demak (sebelum Mataram dan sesudah era Majapahit), empu Kyai Supa juga sudah pernah membabar pusaka keris dengan relief naga. Namun namanya Kyai Nagaraja, dan bukan Nagasasra.

Setelah keris-keris yang dibabar Ki Nom di Mataram, maupun Kyai Supa di era Demak ini, bermunculan keris-keris yang dibabar oleh empu-empu lain dengan motif atau model yang sama. Keris-keris di kemudian hari yang model dan motifnya sama dengan yang dibuat Ki Nom atau Ki Warihanom di era Mataram, disebutnya bukan dengan sebutan Kyai Nagasasra, Kyai Naga Siluman, Kyai Naga Kikik dan Kyai Nagawelang lagi. Akan tetapi keris-keris berdapur Nagasasra, dapur Naga Siluman, dapur Naga Kikik, dapur Nagawelang dan tentunya juga seperti model di era Demak... Keris berdapur Nagaraja. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun