Serius, Timnas Garuda Terancam Akumulasi Kartu

Tak cuma Justin Hubner. Gelandang serang sayap kiri Ragnar Oratmangoen juga akan absen di matchday ketujuh Penyisihan Piala Dunia 2026  lawan Australia 20 Maret 2025 mendatang di kandang lawan.

Namun yang lebih serius lagi adalah ancaman akumulasi kartu terhadap pemain-pemain andalan Indonesia lainnya termasuk kiper Maarten Paes dan kapten tim Jay Idzes, sehingga ketika menjamu Bahrain di Gelora Bung Karno setelah lawan Australia ataupun menyelesaikan dua pertandingan tersisa Grup C setelah Bahrain, timnas Garuda bisa kehilangan pemain-pemain utamanya.

Justin Hubner harus absen karena kena kartu merah (akumulasi dua kartu kuning) saat lawan Arab Saudi di matchday keenam di Gelora Bung Karno pekan lalu. Hubner diusir keluar lapangan hanya menit-menit terakhir babak kedua oleh wasit Uzbekistan, Rustam Lutfullin (89') ketika Hubner menjegal pemain Arab Saudi yang akan diberi bola cepat saat Arab melakukan tendangan bebas di luar kotak penalti Indonesia.

Semula wasit Lutfullin tak sadar bahwa itu adalah kartu kuning kedua bagi Justin Hubner. Pemain belakang Arab, Ali Al Bulayhi mengingatkan wasit dengan mengangkat tangan tanda mengusir, sehingga Hubner akhirnya dikeluarkan dari lapangan. Di menit 24' Justin Hubner memang kena kartu kuning bahkan hampir kartu merah, ketika menyambar bola tinggi dengan kakinya, ternyata kakinya mendarat ke kepala Al Bulayhi setelah menyentuh bola.

Ancaman akumulasi kartu bisa terjadi, apabila pemain-pemain kartu kuning Indonesia terkena lagi kartu lagi saat lawan Australia sehingga tak bisa bertanding di matchday berikut lawan Bahrain di Gelora Bung Karno. Ini tentu berimplikasi serius.

Pemain-pemain Indonesia yang mengantungi kartu kuning adalah, kiper Maarten Paes, kapten tim Jay Idzes, bek kiri pekerja keras Calvin Verdonk, pahlawan timnas Garuda di gawang Arab Marselino Ferdinan, gelandang penyerang Ivar Jenner, dan Muhammad Ferrari pemain pengganti yang baru masuk saat lawan Arab Saudi di Senayan.

Nyaris absen lawan Jepang

Kapten Jay Idzes bahkan sempat terancam absen ketika timnas Garuda menjamu tim Samurai Biru Jepang di Gelora Bung Karno dua pekan lalu, lantaran Jay sudah mengantungi dua kartu kuning.

Jay Idzes terakhir mendapat kartu kuning menjelang bubaran matchday lawan China di Qingdao (15.10.2024). Itu merupakan kartu kuning kedua yang diterima Jay dalam perjalanan menuju Babak Ketiga Penyisihan Piala Dunia 2026 Asia. Kartu kuning pertama diterima Jay Idzes saat bertandang lawan Vietnam, di babak kedua Penyisihan Piala Dunia 2026 pada 26 Mei 2024 lalu. Jay dapat kartu kuning pada menit 90+8 injury time.

Namun ternyata Komite Disiplin dan Etik FIFA memberlakukan ketentuan baru sejak 15 Juli 2024 yang menyatakan, bahwa terdapat kebijakan "pemutihan kartu" baik untuk kartu merah ataupun kartu kuning pada peralihan babak di ronde Kualifikasi Piala Dunia. Karena pelanggaran saat pertandingan lawan Vietnam terjadi atas diri Jay Idzes di babak kedua Kualifikasi Grup F, maka ketika akan berhadapan dengan Jepang di matchday kelima lawan Jepang, karena itu sudah di babak ketiga Kualifikasi, maka Jay Idzes dianggap hanya memiliki satu kartu kuning saat lawan China di Qingdao.

Sedangkan gelandang pertahanan Ivar Jenner yang sempat absen lawan timnas Jepang karena akumulasi kartu, ia kena lagi kartu kuning saat lawan Arab Saudi di GBK pekan lalu.  Ivar Jenner kena kartu kuning karena terlalu keras memprotes wasit, lantaran pemain Arab Saudi hendak melakukan tendangan bebas dengan cepat tanpa aba-aba wasit. Sementara Justin Hubner kena kartu kuning kedua dalam pertandingan yang sama, lantaran menjegal pemain Arab yang dioperi dengan cepat saat tendangan bebas tersebut.

Sementara Muhammad Ferrari yang baru masuk menit 90+4 menggantikan Ragnar Oratmangoen, langsung kena kartu kuning dalam ketegangan menjelang akhir pertandingan Indonesia vs Arab Saudi.  Sementara Ragnar terkena kartu kuning sebelum digantikan Ferrari. Itu merupakan kartu kuning kedua setelah kartu kuning pertama saat melawan Bahrain di Riffa oleh wasit kontroversial Ahmed Al Kaf menit 79.

Calvin Verdonk

Kalau bicara soal kemenangan spektakuler Indonesia melawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno Selasa (15.11.2024) lalu, selain pahlawan gol Marselino Ferdinan, adalah andil besar bek kiri Calvin Verdonk.

Pemain Arab Saudi sangat frustrasi saat mereka menghadapi kenyataan sulit menembus Indonesia dari sayap kanan, karena wilayah ini dijaga keras oleh Calvin Verdonk. Gelandang NEC Nijmegen ini tidak hanya solid bertahan, akan tetapi ia juga turutberperan penting membuka ruang pertahanan Arab Saudi, sehingga bisa terjadi gol Marselino Ferdinan, yang akhirnya ditetapkan sebagai pemain terbaik dalam laga Indonesia vs Arab Saudi.

Calvin Verdonk, bermain dengan stamina luar biasa saat lawan Arab. Tak hanya solid bertahan, ternyata Verdonk juga rajin bergerak naik membuka serangan. Gerakannya tanpa bola, membuka beberapa peluang gol bagi timnas Garuda di gawang Arab, termasuk peluang dari Marselino Ferdinan di 15 menit pertama pertandingan.

Sayangnya Calvin Verdonk juga sudah mengantungi satu kartu kuning, saat matchday pertama di Babak ketiga lawan Arab Saudi di Jeddah, September 2024 silam. Sehingga sangat kritis kiranya, apabila saat bertandang lawan Australia Maret 2025 nanti ia kena kartu kuning lagi, misalnya. Maka saat lawan Bahrain di GBK, Calvin Verdonk akan absen.

Bisa dibayangkan, jika saja lawan Australia Maret nanti  pemain-pemain andalan tersebut, termasuk Jay Idzes, Maarten Paes, Kalvin Verdonk, Marselino Ferdinan kena kartu kuning lagi? Wah, betapa beruntungnya Bahrain yang akan dihadapi Indonesia setelah Australia. Bisa boncos timnas Garuda menghadapinya di Gelora Bung Karno....

Sama seperti Calvin Verdonk. Kiper "tak tergantikan" Maarten Paes juga kena peringatan kartu kuning saat bertanding lawan Arab Saudi di Jeddah bulan September lalu. Paes dikartu-kuning gara-gara terlambat mengoper dengan kaki, bola di wilayah gawangnya. Paes dinilai mengganjal keras pemain Arab Saudi yang datang menyerang ke wilayah gawang. Wasit pun mengganjar penalti ke gawang Maarten Paes. Masih beruntung, eksekusi penalti Salem Al Dawsari kena diblok kiper Maarten Paes. Sehingga pertandingan Arab-Indonesia saat itu bertahan 1-1.

Pahlawan gol di gawang Arab, Marselino Ferdinan juga mengantungi satu kartu kuning dalam pertandingan kontroversial lawan Bahrain Oktober silam. Marselino kena kartu saat Indonesia masih dalam posisi unggul 2-1 atas Bahrain, di menit 90+4 injury time. Hanya tiga menit sebelum gol kontroversial Bahrain.

Makanya, hati-hati Garuda! Lawan Australia nanti harus dipertahankan agar tidak terkena kartu lagi, sehingga melawan Bahrain akan terbalas kekecewaan di Riffa dua bulan silam. Sudah unggul 2-1 hampir 90 menit penuh, eh, "dirampok" kemenangannya. Indonesia kebobolan justru di perpanjangan waktu injury time yang kelewat murah diberikan oleh wasit asal Oman, Al Kaf. Bahrain pun akhirnya menyamakan gol 2-2 di menit 90+9 padahal semestinya pertandingan seharusnya diakhiri di 90+6 menit dengan kemenangan Indonesia. Molornya injury time ini kemudian menyebabkan gelombang protes netizen Indonesia yang membanjiri situs sepak bola Bahrain, serta akun Instagram wasit Al Kaf...*