Sementara Muhammad Ferrari yang baru masuk menit 90+4 menggantikan Ragnar Oratmangoen, langsung kena kartu kuning dalam ketegangan menjelang akhir pertandingan Indonesia vs Arab Saudi. Â Sementara Ragnar terkena kartu kuning sebelum digantikan Ferrari. Itu merupakan kartu kuning kedua setelah kartu kuning pertama saat melawan Bahrain di Riffa oleh wasit kontroversial Ahmed Al Kaf menit 79.
Calvin Verdonk
Kalau bicara soal kemenangan spektakuler Indonesia melawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno Selasa (15.11.2024) lalu, selain pahlawan gol Marselino Ferdinan, adalah andil besar bek kiri Calvin Verdonk.
Pemain Arab Saudi sangat frustrasi saat mereka menghadapi kenyataan sulit menembus Indonesia dari sayap kanan, karena wilayah ini dijaga keras oleh Calvin Verdonk. Gelandang NEC Nijmegen ini tidak hanya solid bertahan, akan tetapi ia juga turutberperan penting membuka ruang pertahanan Arab Saudi, sehingga bisa terjadi gol Marselino Ferdinan, yang akhirnya ditetapkan sebagai pemain terbaik dalam laga Indonesia vs Arab Saudi.
Calvin Verdonk, bermain dengan stamina luar biasa saat lawan Arab. Tak hanya solid bertahan, ternyata Verdonk juga rajin bergerak naik membuka serangan. Gerakannya tanpa bola, membuka beberapa peluang gol bagi timnas Garuda di gawang Arab, termasuk peluang dari Marselino Ferdinan di 15 menit pertama pertandingan.
Sayangnya Calvin Verdonk juga sudah mengantungi satu kartu kuning, saat matchday pertama di Babak ketiga lawan Arab Saudi di Jeddah, September 2024 silam. Sehingga sangat kritis kiranya, apabila saat bertandang lawan Australia Maret 2025 nanti ia kena kartu kuning lagi, misalnya. Maka saat lawan Bahrain di GBK, Calvin Verdonk akan absen.
Bisa dibayangkan, jika saja lawan Australia Maret nanti  pemain-pemain andalan tersebut, termasuk Jay Idzes, Maarten Paes, Kalvin Verdonk, Marselino Ferdinan kena kartu kuning lagi? Wah, betapa beruntungnya Bahrain yang akan dihadapi Indonesia setelah Australia. Bisa boncos timnas Garuda menghadapinya di Gelora Bung Karno....
Sama seperti Calvin Verdonk. Kiper "tak tergantikan" Maarten Paes juga kena peringatan kartu kuning saat bertanding lawan Arab Saudi di Jeddah bulan September lalu. Paes dikartu-kuning gara-gara terlambat mengoper dengan kaki, bola di wilayah gawangnya. Paes dinilai mengganjal keras pemain Arab Saudi yang datang menyerang ke wilayah gawang. Wasit pun mengganjar penalti ke gawang Maarten Paes. Masih beruntung, eksekusi penalti Salem Al Dawsari kena diblok kiper Maarten Paes. Sehingga pertandingan Arab-Indonesia saat itu bertahan 1-1.
Pahlawan gol di gawang Arab, Marselino Ferdinan juga mengantungi satu kartu kuning dalam pertandingan kontroversial lawan Bahrain Oktober silam. Marselino kena kartu saat Indonesia masih dalam posisi unggul 2-1 atas Bahrain, di menit 90+4 injury time. Hanya tiga menit sebelum gol kontroversial Bahrain.
Makanya, hati-hati Garuda! Lawan Australia nanti harus dipertahankan agar tidak terkena kartu lagi, sehingga melawan Bahrain akan terbalas kekecewaan di Riffa dua bulan silam. Sudah unggul 2-1 hampir 90 menit penuh, eh, "dirampok" kemenangannya. Indonesia kebobolan justru di perpanjangan waktu injury time yang kelewat murah diberikan oleh wasit asal Oman, Al Kaf. Bahrain pun akhirnya menyamakan gol 2-2 di menit 90+9 padahal semestinya pertandingan seharusnya diakhiri di 90+6 menit dengan kemenangan Indonesia. Molornya injury time ini kemudian menyebabkan gelombang protes netizen Indonesia yang membanjiri situs sepak bola Bahrain, serta akun Instagram wasit Al Kaf...*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H