Pesan Megawati apa, Pramono Anung tidak bersedia mengungkapkan. Hanya saja, media penasaran apa sebenarnya pesan Megawati pada Prabowo melalui Pramono Anung? Apakah menitipkan nama untuk jabatan di kabinet? Apakah Budi Gunawan itu titipan Megawati?
Sosok Rekonsiliasi
Spekulasi di kalangan politisi dan juga media tentang "Budi Gunawan Dipecat" ini ditanggapi oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani, bahwa Budi Gunawan yang masuk Kabinet Prabowo tidak merepresentasikan partainya.
"Pak BG (Budi Gunawan) masuk dalam profesional," kata Puan Maharani, kepada pers di Kompleks Parlemen Jakarta, seperti dikutip Kompas.com Minggu (20.10.2024).
Dengan begitu, kata Puan, sejauh ini tidak ada kader PDIP yang direncanakan masuk kabinet Prabowo-Gibran. Namun hal itu jangan diartikan PDIP tidak mendukung pemerintahan.
Seperti juga Partai Nasdem, yang menyatakan "tidak mengirimkan nama untuk duduk di kabinet Prabowo" namun bukan berarti, Nasdem beroposisi. Nasdem, menurut Waketum Partai Nasdem, Saan Mustopa (Detik.com/14.10.2024) berada di luar kabinet, namun mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Rupanya Budi Gunawan ini memang tokoh kunci di balik rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo, yang sejak 2014 bersaing ketat di Pilpres, dan pendukung kedua kubu menjadi terbelah dalam jurang yang terjal, "antara Cebong dan Kampret" yang tak henti-henti terus bertikai politik.
Selain tokoh senior intelijen, Budi Gunawan yang dalam curriculum vitae-nya dia adalah Guru Besar (Prof) Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN (2018), dia adalah juga tokoh di balik rekonsiliasi fenomenal antara Jokowi-Prabowo.
Pernah digambarkan oleh Puan Maharani (2019), bahwa "Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, punya peran tersendiri. Kerja senyap...," kata Puan, seperti dikutip Kompas.com (24.07.2019).
Budi Gunawan adalah sosok yang mendamaikan (mempertemukan dalam sebuah rekonsiliasi) antara Presiden Joko Widodo waktu itu, dengan Prabowo Subianto yang berseberangan keras usai Pilpres 2019. Jokowi dan Prabowo dipertemukan di sebuah Stasiun MRT (Mass Rapid Transit) Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada suatu hari Sabtu (13.07.2019).
Setelah pertemuan di stasiun, kedua tokoh "antagonis" Jokowi-Prabowo ini menggelar jumpa pers bersama di stasiun tersebut. Sebuah pertemuan yang waktu itu ditunggu-tunggu publik politik se-Indonesia setelah persaingan sengit keduanya di Pilpres. Pertemuan di stasiun MRT itu sekaligus menjadi "simbol rekonsiliasi" antara Jokowi-Prabowo yang terjadi sejak Pilpres 2014.