Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menang Lawan China atau Tersingkir dari Mimpi

15 Oktober 2024   10:18 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:34 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia formasi minus Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, siap menghadapi Timnas China di Qingdao Selasa (15.10.2024) petang ini mulai pukul 7.00 WIB. (Foto Asian Football Confederation)

Baik tim tuan rumah China maupun tamunya Indonesia keduanya dihadapkan pada pilihan yang sama, menang atau pupus sudah harapan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Ngga usah mimpi-mimpi lolos Pildun lagi kalau kalah.

Posisi Timnas asuhan Branko Ivankovic saat ini memang sudah di tubir jurang. Pukulan 7-0 di kaki Jepang pada pertandingan pertama mereka, dan diikuti kekalahan 1-2 dari 10 pemain Arab Saudi, serta kekalahan termutakhir 1-3 atas Australia di Adelaide setelah memimpin lebih dulu 1-0 Kamis lalu, sudah cukup untuk membuat China tidak akan mau menyerah kalah lagi. Menang, atau tersingkir.

Kekalahan beruntun membuat Tim Tiongkok ini berada pada posisi terbawah dari enam tim di Grup C Penyisihan Asia dengan selisih gol minus 10. 

Sementara Indonesia yang mereka hadapi di Qingdao Youth Football Stadium kali ini belum pernah terkalahkan dalam tiga pertandingan. Masing-masing dapat satu poin dari hasil seri dengan Australia, Arab Saudi, dan Bahrain.

Tetapi toh posisi Indonesia juga tidak aman, masih terpuruk di posisi kelima di atas China, meskipun dengan selisih gol nol. Maka menang lawan China, posisi Indonesia bisa melejit dua tingkat melampaui Bahrain yang pada 15 Oktober esok bertandang ke kandang Arab Saudi. Sesama negara Timteng sepertinya tidak akan dikerjain wasit, tentunya...

Dari Grup C Asia ini hanya dua teratas yang langsung lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika. Sementara menduduki peringkat 3-4 grup, masih harus melalui jalan yang panjang untuk bisa lolos babak keempat, babak play off Asia.

Klasemen Sementara Grup C Asia Penyisihan Piala Dunia 2026 Amerika. (Sumber Asian Football Confederation)
Klasemen Sementara Grup C Asia Penyisihan Piala Dunia 2026 Amerika. (Sumber Asian Football Confederation)
Baik Indonesia maupun tim tuan rumah China, sama-sama lepas dari perjalanan jauh di pertandingan sebelumnya. Indonesia harus terbang dari Bahrain, sementara China juga melalui perjalanan panjang dari Adelaide setelah bertandang di kandang Australia.

Semula China berniat 'ngerjain' tim Indonesia, dengan memilih lokasi yang relatif jauh dari jangkauan perjalanan. Lokasi Qingdao di Provinsi Shandong memang relatif terisolasi dari penerbangan besar, meskipun bandara Jiaodong di Qingdao juga bandara internasional. Namun jaraknya dari Qingdao cukup jauh, 92 km.

Rupanya Timnas Indonesia tidak kekurangan akal. Indonesia mencarter langsung pesawat dari Bahrain ke Qingdao, tanpa harus transit-transit lagi. Sementara China, yang melalui penerbangan normal justru termakan bumerang oleh siasatnya sendiri.

Timnas Indonesia malah sudah tiba di Qingdao sehari sebelum kedatangan tim tuan rumah China. Tim Shin Tae-Yong sudah tiba Jumat, baru kemudian menyusul China Sabtu esok harinya. Syukurin...

China Nyaris tak Pernah Kalah

China dan Indonesia sudah bertemu sebanyak 15 pertandingan. China unggul dengan 10 kemenangan, dua kali imbang dan tiga kekalahan. Tetapi dalam lima pertandingan terakhir, China tak pernah kalah lawan Indonesia.

Terakhir kali Indonesia kalah lawan China di Kualifikasi Piala Asia 2015. Saat itu, Boaz Solossa dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan China melalui gol tunggal Wu Lei.

"Ini baru awal pertandingan sesungguhnya," kata pelatih Branko Ivankovic, seperti dikutip China Daily, seusai kekalahan lawan Australia di Adelaide, tentang partai China vs Indonesia di Qingdao.

"Kami hampir saja menang," kata Ivankovic setelah pertandingan di Adelaide, menurut China Daily, "Jadi yang perlu kami lakukan adalah, terus menjaga semangat juang untuk pertandingan berikut. Ini sangat penting. Pertarungan sesungguhnya akan segera dimulai," kata Ivankovic. Di Adelade, China sempat unggul terlebih dulu 1-0 lawan Australia, akan tetapi hasil akhir toh kalah 1-3.

Xi Wenneng, pencetak gol di gawang Australia, ditarik keluar dari lapangan karena cedera. Juga cedera, gelandang naturalisasi China asal Brasil Fernandinho.

Wu Lei, andalan China yang pernah menjebol gawang Indonesia pada zaman Boaz Solossa dan kawan-kawan di Kualifikasi Piala Asia 2015, justru pulih dari cedera dan konon akan diturunkan melawan Rizky Ridho dan kawan-kawan kali ini. Dan China masih punya satu pemain naturalisasi lagi, Alan Carvalho asal Brasil untuk menghadapi Timnas Garuda kali ini.

"Ini bukan pertandingan yang mudah. Indonesia sudah banyak menaturalisasi pemain Eropa, dan banyak di antara mereka yang bermain di liga-liga Eropa," kata gelandang China, Li Luanyi, pada surat kabar terbitan Hongkong, South China Morning Post, pada hari yang sama. Menurut Li Luanyi, pemain-pemain Indonesia secara keseluruhan memiliki kecepatan permainan, yang justru kurang ada pada pemain timnas China.

"Head to Head"

(12 May 1957) Indonesia 2-0 China (Kualifikasi Piala Dunia); (02 Jun 1957) China 4-3 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia); (23 Jun 1957) Indonesia 0-0 China (Kualifikasi Piala Dunia); (05 May 1971) China 1-2 Indonesia (Piala Presiden),
(11 Nov 1981) China 4-2 Indonesia (Piala Raja), (03 Mar 1986) China 2-0 Indonesia (Piala Raja); (25 Aug 1986) Indonesia 0-3 China (Merlion Cup),
(20 Feb 1987) Indonesia 3-1 China (King`s Cup), (20 Apr 1992) China 2-0 Indonesia (AFC Asian Cup); (16 Oct 2000) China 4-0 Indonesia (AFC Asian Cup);
(13 May 2001) China 5-1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia); (27 May 2001) Indonesia 0-2 China (Kualifikasi Piala Dunia); (21 Jul 2004) China 5-0 Indonesia (AFC Asian Cup); (15 Oct 2013) Indonesia 1-1 China (AFC Asian Cup); (15 Nov 2013) China 1-0 Indonesia (AFC Asian Cup).

Pertandingan tersisa bagi Indonesia lainnya setelah Qingdao adalah, lawan tim favorit Jepang di Gelora Bung Karno (15.11.2024) bulan depan, lalu lawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno (19.11.2024), lawan Australia di kandang mereka pada (20.03.2025), lawan Bahrain di Gelora Bung Karno (25.03.2025), lawan China di Gelora Bung Karno (05.06.2025), serta bertandang ke kandang Jepang pada (10.06.2025).

Perkiraan "Line up"

CHINA -- Daley Wang (35) Penjaga Gawang, Lei Li (32) bek kiri, ShengLong Jiang (23) centre back, Tyas Browning (30) Centre Back, HeTao Hu (21) Left Back, Shi HiaoWei (29) left Wing, YuanYi Li (31) Centre Midfield, ShangYuan Wang (31) Defensive Midfield, Wenneng Xie (23) Right Winger, Yuning Zhang (27), Centre Forward, Fernandinho (31) Centre Forward.

INDONESIA -- Maarten Paes Penjaga Gawang, Mees Hilgers, Jay Idzes, Rizky Ridho; Sandy Walsh (Belakang), Thom Haye/Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe A-On, Calvin Verdonk; Eliano Reijnders (Tengah), Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick (Striker).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun