Percobaan soal 'chemistry' ini dilakukan PBSI menyusul pasangan Bagas Maulana (26) dan Muhammad Shohibul Fikri (24), yang sempat meraih puncak prestasi dengan menjuarai All England 2022, namun mengalami penurunan performa yang cukup signifikan setelah pencapaian tersebut.
Sebaliknya justru pasangan yang lebih muda pelatnas, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin (sama-sama 23 tahun) justru sedang naik daun sejak menjuarai Yunior Dunia (2019) dan juga Yunior Asia. Dan keduanya juga berhasil menjuarai turnamen-turnamen World Tour seperti Singapore Open (2022), Indonesia Masters (2023), Thailand Masters (2023), Indonesia Masters (2024), Korea Open (2024).
Eksperimen LeoBagas dan FikriDaniel ini baru mulai dimainkan di turnamen bergengsi di Asia Jepang Terbuka (2023). Hasil memang belum mulai nyata, akan tetapi setidaknya Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana cukup impresif di Japan Open 2024, mencapai semifinal turnamen bergengsi di Asia ini.
Mereka masih harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, dua games langsung 21-19 dan 21-17. Tetapi Leo/Bagas baru saja berdiri di podium tertinggi di turnamen BWF Super 500 Korea Open yang berakhir 1 September 2024. Di final mereka mengalahkan ganda putra tuan rumah Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae dalam pertarungan tiga games 18-21, 21-9, 21-8.
Fikri/Daniel juga dinilai tampil cukup baik di turnamen tersebut, walau gagal menembus final setelah dikalahkan oleh wakil Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae di semifinal Japan Open 2024. Skor akhir cukup ketat 21-12, 15-21, 19-21 pada 24 Agustus 2024 lalu.
Sebagai pasangan baru, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando menampilkan permainan yang menjanjikan dengan permainan cepat dan agresif yang menjadi ciri khas Leo, ditambah dengan pertahanan solid dari Bagas Maulana.
Di sisi lain, Shohibul Fikri/Daniel Marthin juga menjanjikan meski belum menemukan performa terbaiknya, dengan gaya permainan yang sama-sama agresif di depan net. Tinggal mencari keseimbangan, menemukan 'chemistry' lebih baik dalam formasi permainan keduanya.
Secara keseluruhan, perubahan ini memberi harapan baru untuk masa depan ganda putra Indonesia, dengan harapan bahwa kombinasi baru ini akan menghasilkan pencapaian yang lebih baik menghadapi percaturan ganda putra dunia yang kian ketat persaingannya. Kita tunggu prestasi selanjutnya... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H