Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Bongkar Pasang Ganda Putra Leo/Bagas dan Daniel/Fikri

19 September 2024   06:49 Diperbarui: 19 September 2024   18:41 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena bongkar pasangan pemain ganda memang bukan hal yang baru di bulu tangkis Indonesia. Di masa silam strategi bongkar pasang pemain seperti ini pernah menghasilkan pasangan tangguh peraih medali emas Olimpiade 2008 Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Juga hasil dari bongkar pasang pula terlahir ganda putra tangguh kita "The Minions" Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon yang disegani di dunia di era 2015 keatas. Demikian pula pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto juara All England 2023 dan 2024.

Dan eksperimen paling gres PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) adalah dibongkarnya pasangan juara All England 2022 Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri, dipecah dan dijodohkan menjadi pasangan baru Leo/Bagas dan Daniel/Fikri.

Leo Rolly Carnando (23 tahun, tinggi tubuh 1.71 m peringkat tertinggi 9 dunia bulan Mei 2023) dan Daniel Marthin (23 tahun, tinggi badan 1.82 m peringkat tertinggi 9 dunia per Mei 2023) adalah pasangan muda yang tengah naik daun. Melejit pertama sebagai pasangan juara Yunior Dunia (2019) mengalahkan ganda China Di Zijian/Wang Chang di final. Mereka juga juara Yunior Asia.

Lebih hebat lagi catatan awal Leo Rolly Carnando. Tidak hanya juara Yunior Dunia di ganda putra. Leo adalah juga juara Yunior Dunia (2018, 2019) di ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil serta juara Yunior Asia (2019) bersama Indah Cahya Sari.

Di kalangan pelatnas bulu tangkis Cipayung, ada selorohan yang bisa jadi sebenarnya langkah serius yang disebut "Bongkar Pasang Gaya Pierngadi".

Herry Iman Pierngadi sendiri adalah pelatih spesialis ganda putra, yang di masa lalu -- pada periode 1993 hingga 2008 saat pertama menjadi pelatnas Cipayung -- menghasilkan sejumlah pasangan ganda putra kelas dunia.

Misalnya, Chandra Wijaya/Tony Gunawan (juara All England 1999 dan Olimpiade 2000 Sydney), kemudian Chandra Wijaya/Sigit Budiarto (All England 2003, juara dunia 1997), dan Flandy Limpele/Eng Hian peraih perunggu Olimpiade 2004 Athena.

Memang arsitek bongkar pasang tak hanya dilakukan oleh Herry IP saja. Juga pelatih senior Christian Hadinata mantan juara ganda All England (1972, 1973) bersama Ade Chandra juga melakukannya. Bahkan Christian, dirinya sendiri adalah "jagoan ganti pasangan" dan berkali-kali juara. Mungkin Christian adalah pemain Indonesia terbanyak yang gonta-anti pasangan, setelah ganda patennya bersama Ade Chandra berakhir. Christian, tak hanya gonta-ganti di ganda putra, akan tetapi di ganda campuran bersama: Atik Jauhari, Retno Kustiyah, Imelda Wiguna, Regina Masli, Lius Pongoh, Icuk Sugiarto, Ivana Lie, Bobby Ertanto, Hadibowo dan bahkan lama berpasangan dengan bintang pemain tunggal di masa lalu, Liem Swie King.

Pasangan FikriDaniel saat tampil di Japan Open 2020 Agustus lalu. (Foto Pengurus Pusat PBSI)
Pasangan FikriDaniel saat tampil di Japan Open 2020 Agustus lalu. (Foto Pengurus Pusat PBSI)
Perjalanan LeoBagas dan FikriDaniel

Menemukan 'chemistry' alias kecocokan, jodoh, kesesuaian adalah kunci dari permainan ganda di bulu tangkis. Dan kata kunci 'chemistry' pula yang coba ditemukan pada eksperimen bongkar pasang ganda putra, LeoBagas dan FikriDaniel ini.

Percobaan soal 'chemistry' ini dilakukan PBSI menyusul pasangan Bagas Maulana (26) dan Muhammad Shohibul Fikri (24), yang sempat meraih puncak prestasi dengan menjuarai All England 2022, namun mengalami penurunan performa yang cukup signifikan setelah pencapaian tersebut.

Sebaliknya justru pasangan yang lebih muda pelatnas, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin (sama-sama 23 tahun) justru sedang naik daun sejak menjuarai Yunior Dunia (2019) dan juga Yunior Asia. Dan keduanya juga berhasil menjuarai turnamen-turnamen World Tour seperti Singapore Open (2022), Indonesia Masters (2023), Thailand Masters (2023), Indonesia Masters (2024), Korea Open (2024).

Eksperimen LeoBagas dan FikriDaniel ini baru mulai dimainkan di turnamen bergengsi di Asia Jepang Terbuka (2023). Hasil memang belum mulai nyata, akan tetapi setidaknya Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana cukup impresif di Japan Open 2024, mencapai semifinal turnamen bergengsi di Asia ini.

Mereka masih harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, dua games langsung 21-19 dan 21-17. Tetapi Leo/Bagas baru saja berdiri di podium tertinggi di turnamen BWF Super 500 Korea Open yang berakhir 1 September 2024. Di final mereka mengalahkan ganda putra tuan rumah Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae dalam pertarungan tiga games 18-21, 21-9, 21-8.

Fikri/Daniel juga dinilai tampil cukup baik di turnamen tersebut, walau gagal menembus final setelah dikalahkan oleh wakil Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae di semifinal Japan Open 2024. Skor akhir cukup ketat 21-12, 15-21, 19-21 pada 24 Agustus 2024 lalu.

Sebagai pasangan baru, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando menampilkan permainan yang menjanjikan dengan permainan cepat dan agresif yang menjadi ciri khas Leo, ditambah dengan pertahanan solid dari Bagas Maulana.

Di sisi lain, Shohibul Fikri/Daniel Marthin juga menjanjikan meski belum menemukan performa terbaiknya, dengan gaya permainan yang sama-sama agresif di depan net. Tinggal mencari keseimbangan, menemukan 'chemistry' lebih baik dalam formasi permainan keduanya.

Secara keseluruhan, perubahan ini memberi harapan baru untuk masa depan ganda putra Indonesia, dengan harapan bahwa kombinasi baru ini akan menghasilkan pencapaian yang lebih baik menghadapi percaturan ganda putra dunia yang kian ketat persaingannya. Kita tunggu prestasi selanjutnya... *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun