Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dibuat Merinding Dengar "Tanah Airku" Ibu Soed

17 September 2024   17:50 Diperbarui: 17 September 2024   18:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maarten Paes favorit baru Timnas Indonesia terharu dan berkaca-kaca saat seisi stadion menyanyikan "Tanah Airku" karya Ibu Soed, di GBK (10.09.2024) lalu. (Tangkapan Layar/RCTI)

Sekitar 70.000 penonton pun menggelora ketika menyanyikan lagu ciptaan Ibu Soed "Tanah Airku", beberapa saat setelah pertandingan Indonesia melawan Australia usai di Stadion Gelora Bung Karno, awal September 2024.

Maarten Paes yang ikut berdiri membuat lingkaran di tengah lapangan menghadap ke arah penonton, pun terlihat memandangi sekeliling tribun yang gegap gempita melantunkan lagu -- ciptaan Ibu Soed itu. Mulutnya terkatup. Karena Paes memang tidak hafal lirik lagunya. Hanya matanya saja terkadang memejam mendengarkan betapa gempitanya suara publik Gelora. Beberapa saat mata Maarten Paes pun nampak berkaca-kaca...

Dan tidak hanya Maarten Paes yang tersentuh dengan gegap gempitanya "Tanah Airku" di Gelora Bung Karno (GBK). Bahkan sebelumnya, pemain-pemain diaspora yang lain seperti Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, atau Sandy Walsh, Jordi Amat, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama.... dan lainnya, pernah mengungkapkan senada: merinding mendengarkan ribuan penonton kompak menyanyi lagu yang menyentuh relung-relung hati sanubari, yang membangkitkan Cinta Indonesia. Lebih menyentuh ketimbang pidato-pidato politik yang terkadang hanya manis cinta Tanah Air di mulut. Tapi korupsi di tangan dan pikiran...

Itupun lagi tidak menang lawan Australia. Baru menahan seri The Socceroos peringkat 24 FIFA. Jauh lebih tinggi peringkatnya ketimbang Timnas Garuda yang 133 FIFA.

Dan toh Australia bisa dibuat frustrasi. Setidaknya enam peluang gol untuk Australia di GBK dimentahkan oleh si kiper jangkung 1,91 m yang nyaris tanpa celah di gawangnya itu. Apalagi kalau tim Garuda menang. Bisa runtuh itu atap Gelora, oleh sorak-sorai penonton yang membahana. "Tanah Airku" jelas tambah menggelora.

Favorit Baru

Maarten Paes (26) memang kini jadi favorit terbaru timnas asuhan Shin Tae-Yong, sejak pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi di Jeddah sepekan sebelumnya, saat Indonesia memaksa tim favorit Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026 di Amerika, 1-1.

Kiper asal klub FC Dallas di klub Liga Mayor Amerika Serikat itupun serta merta memancing kekaguman publik Indonesia saat pertandingan di Jeddah. Terutama dengan gaya permainannya yang menantang, padahal bermain lawan tim favorit Grup C yang peringkatnya pun hampir tiga kali lipat lebih tinggi, Arab Saudi 56 FIFA. Indonesia hanya 133.

Beraninya itu! Maarten Paez yang bertinggi tubuh 1,91m itu sering memainkan bola-bola pendek, di depan gawang. Main gocek berebut bola dengan pemain-pemain top dari Saudi. Paes pun membuat bek kanan Rizky Ridho kudu selalu siap terima operan pendek, selagi pemain Arab merangsek ke pertahanan Indonesia. Atau Calvin Verdonk yang berperan di pertahanan kiri, harus kerja keras agar terhindar dari tackling pemain-pemain penyerang Saudi yang terhitung ganas-ganas.

Soal keberanian Maarten Paes di bawah gawang Indonesia ini sempat dilukiskan secara komikal oleh Pak Muh, ayah dari konten kreator terkenal di kalangan penggemar medsos Indonesia, Fadil Jaidi. Video Pak Muh yang diunggah di akun TikTok @fadiljaidi ini diunggah kembali oleh akun media sosial X resminya FC Dallas, klub Maarten Paes di Amerika Serikat. Dengan terjemahan komikal pula tentunya.

"Maarten Paes tau gak yang nendang siapa? Salem Al Dawsari. Dawsari tuh sekelas si Messi. Kata Maarten Paes yah Messi tiap hari gua tangkisin penaltinya apalagi elu," kelakar Pak Muh.

Di pertandingan Indonesia vs Arab Saudi, Maarten Paes dipilih sebagai Player Of The Match Timnas Indonesia. Selain mengagalkan penalti, yang dilayangkan oleh "Messi-nya Asia" Salem Al Dawsari, Paes juga berhasil melakukan beberapa penyelamatan krusial dari keboboan gol di menit-menit akhir lawan Saudi. Skor tetap berakhir imbang, 1-1.

Tradisi "Tanah Airku"

Tradisi publik Gelora Bung Karno gegap gempita menyanyikan lagu "Tanah Airku" Ibu Soed setelah akhir pertandingan Timnas Garuda itu juga belum lama mentradisi. Baru dua tahun terakhir.

Tradisi penonton itu bermula saat pertandingan Tim Indonesia U-19 yang menang 5-1 atas Filipina pada 8 Juli 2022. Bukan di Stadion Gelora Bung Karno tetapi awalnya di Stadion Patriot, Bekasi. Baru kemudian di Gelora Bung Karno adegan Stadion Patriot itu dijadikan tradisi, nyanyi lagu "Tanah Airku" Ibu Soed seusai pertandingan tuan rumah (home) Timnas.

Kala itu di Stadion Patriot para pemain Indonesia tak menyambangi suporter di tribun, usai pertandingan seperti kebiasaan. Namun malah berkumpul melingkar di tengah lapangan dan berdiri menghadap ke penonton.

Tak hanya pemain, para pelatih juga ikut melingkar menghadap tribun penonton. Sesaat kemudian operator stadion membunyikan musik iringan "Tanah Airku" dalam iringan orkestra yang biasa mengiringi lagu lantunan penyanyi pop Rita Effendy.

Para pemain pun menyanyi, seraya tangan kanan mendekap di depan dada. Dan seisi Stadion Patriot juga menyanyi, membahana memenuhi seantero stadion. Standing ovation seisi stadion. Atmosfer Cinta Tanah Air pun tercipta. Tanpa perlu pidato berbusa-busa...

Sejak saat itu setiap penampilan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno juga selalu diakhiri nyanyian "Tanah Airku", seperti di Stadion Patriot Bekasi. Menyanyikan lagu yang boleh dikata dihafal luar kepala oleh semua warga masyarakat Indonesia. Sehafal lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".

Lirik yang dibuat Ibu Soedjasmin ini memang sangat menyentuh rasa cinta Tanah Air:

Tanah Airku, tidak kulupakan,
Kan terkenang, selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh,
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau, kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani,
Yang mahsyur permai dikata orang,
Tetapi kampung dan rumahku,
Di sanalah ku merasa senang
Tanahku tak kulupakan,
Engkau kubanggakan.

Makna lirik lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud memang menyentuh rasa nasionalisme terdalam bagi setiap warga Indonesia. Melalui lirik yang menggambarkan keindahan alam Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Yang membuat rasa senang, rasa bangga, tak terlupa meskipun sudah menjalani banyak negeri. Akan terkenang seumur hidup, Tanah Airku Indonesia...

Tidak sedikit orang membuat visualisasi ekspresi Cinta Tanah Air para pemain diaspora, setelah kejadian-kejadian ini. Ada wajah Nathan Tjoe-A-On, Maarten Paes dan pemain-pemain yang boleh dikata separuh darahnya adalah Indonesia asli, meski status terdahulu warga negara Eropa.

Apakah ekspresi kangen para pemain diaspora, dan rasa tersentuh cinta Tanah Air mereka oleh ekpresi penonton sepak bola Indonesia ini bukan rasa nasionalisme?

Sepertinya, para pengritik nasionalis pemain diaspora seperti Peter F Gontha dan Rocky Gerung perlu berada di tengah-tengah Stadion Gelora Bung Karno, saat "Tanah Airku" Ibu Soed membahana... *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun