Selain mempergunakan perangkat handphone, lomba videografi perdana di Banjarmasin ini juga diperkenankan menggunakan handycam, kamera DSLR maupun mirrorless, juga boleh pakai drone. Pemenang videografi TVRI Yogyakarta bahkan menggunakan drone, sehingga mampu menampilkan keindahan pegunungan Meratus, serta lembah-lembah sertai hulu sungai dari "kacamata burung" (bird eyeview).
Tentu, merupakan panorama yang tak bisa dilakukan dengan mata telanjang biasa, seperti halnya menikmati keindahan secara manusiawi. Hanya burung dan benda terbang yang bisa menyaksikan keindahan alam seperti itu.
Lima peserta videografi yang lain adalah Aris Munandar dari Nusa Tenggara Barat, Dirhamuddin (Kalimantan Timur), Dedy Suhaeri (Jawa Barat), Ichdar Ifan (Aceh) serta Oktarian dari Kepulauan Riau.
Tidak mudah menentukan siapa pemenang videografi di lomba perdana ini. Selain memang belum ada basis kriteria sebelumnya, juga videografi harus ditonton berulang-ulang agar cermat menangkap keindahan jurnalistik visual maupun narasi dari video yang ditayangkan di media masing-masing.
Meski hanya delapan peserta, namun para juri harus berkutat selama dua hari untuk menentukan pemenangnya. Karena baru perdana, maka perlu melibatkan ahli di bidang pertelevisian seperti Suhendar -- Kepala Biro Kompas TV di Kalimantan Selatan yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia pertelevian.
Suhendar sendiri merupakan salah satu dari tiga dewan juri, disamping juri-juri jurnalistik AR Loebis dan Jimmy S Harianto dari PWI Pusat, serta Nur Arief Nugroho dari Geopark Meratus. Sementara jurnalis senior yang selama ini menggeluti penulisan bahkan komentar olahraga melalui media online, Yesayas Octovianus dilibatkan sebagai "komandan" Honorary Referee untuk seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan di Porwanas 2024 Kalsel.
Sedangkan juri karya tulis dikoordinasi Zainal Mutaqien, Djunaedi Tjunti Agus (PWI Pusat)dengan anggota Isra dari kelompok Republika Jakarta, Reportase Radio koordinator Noor Hidayat Fitri dengan anggota Ian Situmorang eks wartawan senior Mingguan Bola, Fotografi Aya Sugianto dan Videografi dikordinasi Syamsul Alam Suriazdin.
Sangat terbuka kemungkinan lomba Videografi jurnalistik ini akan menjadi salah satu primadona Porwanas di masa mendatang. Selain memang menjadi trend masa kini, terutama di kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan juga Gen Zee (1997-2012) juga lomba Videografi ini diharapkan akan melahirkan para jurnalis videografi .
Ini tentunya menjawab tantang zaman, zaman virtual, visual dan media sosial masa kini... Â Zaman dunia dalam genggaman setiap orang, zaman putaran informasi serba 'real time' serta merta seperti saat ini... *